PEKANBARU (RA)- Warga Perumahan Arimbi Kecamatan Bukit Raya menyikapi merebaknya penyakit Demam Berdarah (DB) dengan melakukan Fogging atau pengasapan secara swadaya, menyusul permintaan warga tidak mendapat respon dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.
"Sudah kami usulkan untuk mendapat fogging, namun tidak mendapat tanggapan, sehingga warga melalui rapat sepakat untuk melakukan fogging secara swadaya untuk menghindari demam berdarah," ungkap Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PAN Bukit Raya, Roni Bustami, yang juga merupakan warga setempat, kepada wartawan, Kamis (5/2/2015)
Disisi lain, aksi fogging atau pengasapan yang dilakukan warga perumahan Arimbi lantaran adanya tujuh warga setempat yang terkena DB, "memang disini ada tujuh warga yang positif terkena demam berdarah, sehingga warga resah dan sepakat melakukan fogging dengan biaya sendiri," ujar roni.
Menurut rencana, setelah aksi fogging itu dilakukan, Roni dan perwakilan warga setempat akan melakukan protes ke DPRD Pekanbaru atas tindakan Dinkes yang seolah tidak peduli terhadab masyarakat.
"Kita tengah menyusun waktu, kita akan laporkan ke pihak DPRD terkait hal ini. Dinkes sudah sangat terlalu membiarkan kami tidak nyaman," tuturnya
Anggota komisi III Jhon Romie Sinaga, ketika dikonfirmasi terkait aksi warga perumahan Arimbi merespon sangat baik, dan menilai Dinkes Pekanbaru lalai.
"Kenapa warga yang harus ikutan foging, Dinkes nya kemana ? apa tunggu ada korban jiwa baru Dinkes turun tangan. Sudah tidak sepatutnya Dinkes membiarkan warga larut dalam ketakutan terhadap DBD," ujarnya.
Seharusnya, kata Jhon Romi lagi, Dinkes Kota Pekanbaru harus bereaksi cepat dengan melakukan pengasapan (fogging) serta pemberian bubuk abate kepada masyarakat. Jadi, jangan hanya bisa duduk diam di kantor menunggu laporan.
"Namun, bentuklah tim reaksi cepat yang turun ke Puskesmas atau rumah sakit yang merawat pasien dengan keluhan DBD tadi," kata Jhon Romi.
Sementara Kadiskes Kota Pekanbaru, Helda, ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon tidak mengangkat, begitu juga ketika di kirim pesan singkat tidak membalas.
Laporan : doni