PEKANBARU (RA)- Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mengatakan sepanjang tahun 2014 ada lima warga Pekanbaru yang meninggal dunia karena terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD), jumlah ini naik tajam jika dibandingkan tahun lalu yang hanya satu orang.
"Satu menjadi lima korban jiwa itu catatan besar buat kita. Peningkatan yang terjangkit juga kita akui dari segi jumlah juga bertambah. Kalau tahun lalu total kasus DBD hanya 130 orang, sementara tahun ini sudah mencapai 207 orang," terang Kadiskes Kota Pekanbaru, Helda S Munir, di Pekanbaru, Selasa (23/12).
Dia menjelaskan terjadinya peningkatan ini karena kondisi cuaca yang sangat ekstrim dua bulan terakhir di Pekanbaru, bahkan berakibat pada banjirnya beberapa wilayah pemukiman seperti Rumbai, Rumbai Pesisir, Tampan, Tenayan Raya.
Menurut analisa Helda, perubahan udara panas menjadi musim penghujan memicu perkembangbiakan nyamuk "Aides Agepti" sangat cepat, sehingga jika tidak dilakukan pemutusan mata rantai dengan cara Menguras, Menutup dan Menimbun (3M) maka penularannya ke manusia akan cepat.
"Meski segala upaya sudah dilakukan sejak dini, namun memang cuaca yang membuat keseimbangan pertumbuhan jentik nyamuk tidak terkendali," terangnya
Selain itu Helda juga menyayangkan kelalaian korban DBD yang tidak mau melaporkan kejadian ke Puskesmas terdekat, sehingga penanggulangan terlambat dilakukan.
"Kita himbau semua masyarakat untuk berpartisipasi dan memahami penanggulangan dengan cara 3M, dan jika ada korban masyarakat terkait DBD segera melapor ke Puskesmas terdekat," pungkasnya.
Laporan : ver