Anak Gubernur Kaltara Tewas dalam Camry Terbakar dan Misteri Wanita yang Bersamanya

Rabu, 09 Februari 2022 | 05:35:35 WIB
Sedan Toyota Camry tabrak separator busway di Senen (ist)

Riauaktual.com - Sejumlah fakta kecelakaan anak Gubernur Kalimantan Utara, AKP Novandi Arya Kharism (31), dibeberkan Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo.

AKP Novandi Arya Kharisma tewas dalam kecelakaan tunggal di Jakarta Pusat pada Senin (7/2) sekitar pukul 00.30 WIB.

AKP Novandi adalah anggota Polri yang bertugas di Polda Kalimantan Timur dengan jabatan Kasat Polairud Polres Berau.

Fakta lainnya, AKP Novandi yang juga merupakan anak Gubernur Kaltara itu tewas bersama seorang wanita seusai mobil Toyota Camry hangus terbakar.

“Korban atas nama Novandi Arya Kharisma adalah anggota Polri yang saat ini bertugas di Polda Kalimantan Timur,” kata Sambodo, Selasa (8/2/2022) malam sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.

Sore tadi, jenazah AKP Novandi juga sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

“Sore tadi pukul 16.30 WIB sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” kata Sambodo.

Berdasarkan informasi, keberadaan AKP Novandi di Jakarta untuk mengikuti pendidikan kejuran (Dikjur).

“Ada informasi yang bersangkutan itu sedang ada Dikjur,” kata Sambodo.

Guna memastikan itu, kata dia, polisi bakal melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Tentu nanti akan ada bagian tersendiri yang akan melaksanakan penyelidikan terkait hal itu,” kata Sambodo.

Sosok Wanita yang Misterius

Sementara Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setiobudi menjelaskan, pihaknya melakukan identifikasi jenazah dengan proses Disaster Victim Identification (DVI).

Berdasarkan berbagai data, dipastikan bahwa jenazah tersebut adalah AKP Novandi Arya Kharisma.

“100 persen yang bersangkutan bisa dipastikan bernama Novandi Arya Kharisma usia 31 tahun,” ungkap Didiet.

Akan tetapi, pihaknya masih belum bisa mengidentifikasi korban kedua berjenis kelamin wanita dalam kecelakaan tunggal tersebut.

Karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar melapor jika ada yang merasa kehilangan keluarga.

Selain itu, agar juga membawa data-data yang akan digunakan untuk melakukan identifikasi.

“Untuk korban kedua kami masih menganggap sebagai orang hilang karena belum kita temukan identitasnya,” ujarnya. 

Terkini

Terpopuler