Riauaktual.com - Siapapun yang menonton tayangan atau konten menampilkan Saipul Jamil itu sama artinya dengan menoleransi pencabulan anak.
Demikian disampaikan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listiyarti dalam keterangannya sebagaimana dilansir dari Pojoksatu.id, Senin (6/9/2021).
Itu menanggapi tayangan televisi swasta yang mewawancarai Saipul Jamil pasca bebas dari penjara.
Saipul Jamil bebas pada Kamis (2/9) lalu dengan gayanya yang perlente ditambah memakai penyambutan luar biasa.
Tidak hanya itu, pedangdut tersebut juga menyapa para penyambutnya dengan menaiki mobil mewah porsche.
Sementara di media sosial, ramau ajakan mengisi petisi memboikot Saipul Jamil dari semua televisi yang hingga kini sudah mencapai 300 ribu lebih tandatangan.
Petisi tersebut ditujukan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Retno menegaskan, semestinya televisi, dunia hiburan dan media tidak memberikan ruang kepada Saipul Jamil.
“Harusnya diboikot. Kalau medianya tidak memboikot maka akan tetap ada orang yang menyaksikan,” sesal Retno.
Semestinya, sambungnya, media juga memberikan ruang perlindungan kepada anak-anak Indonesia dengan menutup ruang terpidana kasus pencabulan anak.
“Media harusnya juga memberikan perspektif perlindungan anak. Tidak memberi ruang kepada pelaku pencabulan anak,” tegasnya.
Sayangnya, Saipul Jamil masih muncul di televisi dan juga media berbagi video Youtube.
Untuk itu, KPAI mengimbau masyarakat agar tidak usah menonton semua tayangan yang menampilkan Saipul Jamil.
“Ketika dia misalnya muncul di televisi, YouTube, langsung kita ganti. Dengan demikian dia enggak laku di dunia hiburan, enggak laku tampil di YouTube,” kata Retno.
Jika masyarakat masih saja menonton tayangan Saipul Jamil, maka itu artinya sama saja dengan menoleransi kasus pencabulan anak.
“Masyarakat yang tetap menonton telah memberikan ruang pada Saipul Jamil, itu sama saja dengan mentoleransi pencabulan terhadap anak,” tegasnya.
Padahal semestinya, masyarakat memberikan perlindungan kepada anak-anak dari pengaruh buruk mantan terpidana pedofilia.
“Mari menjadi penonton yang cerdas dan peduli terhadap perlindungan anak,” tandasnya.
Sumber: Pojoksatu.id