PEKANBARU, RiauAktual.com - Bencana kabut asap di Riau, khususnya di Pekanbaru tidak hanya berdampak kepada kesehatan. Tapi juga berpengaruh pada dunia pendidikan. Dalam beberapa pekan terakhir, para pelajar terpaksa diliburkan, karena kondisi cuaca akibat asap sudah dalam status bahaya.
Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Muhammad Fadri AR, menyebut bahwa kondisi ini akan berpengaruh pada pelajaran para siswa. Apalagi hingga Rabu (12/3/2014) status cuaca di papan ISPU masih tertulis Berbahaya. Sehingga pada akhirnya juga akan berpengaruh juga pada ujian nasional (UN), yang akan digelar dalam waktu dekat ini.
"Kita minta kebijakan Dinas Pendidikan terkait soal ujian nanti. Baik untuk tingkat SD maupun SMA. Sebab, dalam kondisi cuaca saat ini, tidak mungkin para siswa dipaksakan untuk sekolah," ungkap Fadri, Rabu (12/3/2014).
Dikatakannya, jangan sampai mata pelajaran yang tidak dipelajari, diujiankan dalam UN nanti. Karena pelajaran para siswa sudah banyak yang tinggal akibat libur. Dewan juga meminta kebijakan Disdik untuk mencari solusi terkait hal ini. Apakah berkonsultasi dengan pemerintah pusat, karena memang soal ujian nanti dibuat oleh pusat dan sebagainya.
Artinya, jangan karena persoalan asap dan meliburkan ini, para siswa jadi korbannya. Bayangkan saja, jika memang soal ujian ternyata mata pelajaran yang belum dipelajari, maka dipastikan nilai para siswa merosot.
"Itu lah tugas pemerintah, jangan menyerahkan sepenuhnya ke pusat. Jika perlu, bersama-sama dengan Pemprov Riau membicarakan hal ini. Tentunya diharapkan ada solusi kongkrit," harap politisi PKS ini.
Lebih lanjut disebutkannya, pihak dewan, terutama Komisi III yang memang membidangi masalah pendidikan dan kesehatan, sangat setuju para siswa diliburkan, jika status cuaca berbahaya dan udara tidak sangat sehat di papan ISPU.
Sebab masalah kesehatan ini nomor satu dan menjadi prioritas pemerintah. Jika dalam beberapa hari ke depan cuaca ada perubahan, baru lah para siswa ini (SD hingga SMA) masuk sekolah lagi.
Meski begitu, dewan juga meminta meski siswa nanti masuk sekolah, agar diberikan masker gratis. Dana untuk masker gratis ini tersedia, dalam anggaran cadangan di Diskes Pekanbaru.
"Bagikan gratis, jangan sampai siswa membeli dari sekolah," harapnya seraya mengaku kecewa dengan pemerintah pusat, terutama Presiden SBY, yang membiarkan bencana asap di Riau, terutama di Pekanbaru.
Padahal ini sudah persoalan nasional. Ketika gunung meletus, Presiden SBY cepat tanggap. "Tapi kenapa asap tidak. Padahal asap sekarang ini tidak lagi dari Riau, tapi kiriman dari Thailand dan Singapura," pungkasnya. (rrm)