Pemko Pekanbaru Diminta Pastikan Puskesmas Layani Pasien Kabut Asap Secara Maksimal

Selasa, 11 Maret 2014 | 18:27:00 WIB
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Ade Hartati Rahmad MPd. FOTO: riki

PEKANBARU, RiauAktual.com - Kondisi kabut asap yang melanda Provinsi Riau selama sebulan ini berdampak terhadap terganggunya kesehatan masyarakat. Pemerintah diminta bertanggung jawab dalam menjamin agar pasien penderita penyakit akibat kabut asap mendapat pelayanan maksimal di puskesmas.

Sekretaris Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Ade Hartati Rahmad MPd, menerangkan bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru diminta agar memaksimalkan pelayanan di puskesmas yang ada di Kota Pekanbaru, baik puskesmas induk maupun puskesmas pembantu.

"Kalau sekarang kita sama tahu bahwa pelayanan di puskesmas apa adanya saja, karena semua serba terbatas. Maka kita minta agar pemerintah melalui dinas kesehatan memberikan perhatian kepada puskesmas yang ada," ungkap Ade Hartati, Selasa (11/3/2014).

Menurut Ade, tenaga meds dan honorer yang bekerja di puskesmas merupakan sumber daya manusia yang mestinya diperhatikan oleh pemerintah. Di saat musibah asap yang terjadi saat ini, maka tenaga medis yang ada di puskesmas ini sangat dibutuhkan.

Namun, ironisnya, para tenaga medis dan honorer di puskesmas selalu terkesampingkan, dengan seringnya honor mereka tidak dibayarkan oleh pemerintah sesuai dengan jadwal dan besaran yang ditentukan.

"Mereka ini lah yang perlu diperhatikan dan menjadi prioritas bagi pemerintah. Karena mereka yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, apa lagi dalam kondisi dan stuasi seperti saat ini," pintanya.

Seharusnya, kata politisi Partai Amanat Nasional ini, pelayanan puskesmas di saat banyaknya masyarakat terserang berbagai penyakit akibat kabut asap, puskesmas harus buka 24 jam.

Akan tetapi hal ini tidak akan memungkinkan karena berbagai pertimbangan di puskesmas, mulai dari kelayakan puskesmas untuk beroperasi 24 jam hingga tenaga medis yang stembai di puskesmas pun perlu dipikirkan.

"Intinya pemerintah jangan hanya sibuk mengurusi pembangunan infrastruktur, melainkan juga memprioritaskan sumber daya manusia. Karena suatu daerah yang maju tak terlepas dari SDM yang handal yang dimiliki daerah itu," imbuh Ade.

Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, terhitung Maret ini, jumlah penderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Riau terus meningkat. Pada tanggal 1 Maret 2014 jumlah penderita ISPA mencapai 27.200 orang atau meningkat dari hari sebelumnya 19.000 orang. Sedangkan penderita pneumonia atau radang paru-paru akibat asap mencapai 516 orang, asma 1031 orang, iritasi mata 742 orang, dan iritasi kulit 1.365 orang.

Adapun jumlah penderita ISPA terbanyak ditemukan di Rokan Hilir mencapai 6.892 orang, disusul Pekanbaru 6.543 orang, Dumai 1.718 orang, Siak 2.283 orang, Bengkalis 2.194 orang, Pelalawan 1.855 orang, Indragiri Hilir 821 orang, Indragiri Hulu 708 orang, Kuantan Singingi 274 orang, Rokan Hulu 1.708, Kampar 1.520 dan Meranti 684 orang.

Kualitas udara di sejumlah daerah kini juga dalam status berbahaya berdasarkan hasil pantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Bahkan dampaknya juga, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan semua pelajar mulai taman kanak-kanan hingga perguruan tinggi. (rrm)

Terkini

Terpopuler