PEKANBARU, RiauAktual.com - Rasa kesadaran dan tanggung jawab menjalankan perintah Allah SWT, membuat seluruh Guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 25 Pekanbaru merasa wajib untuk berzakat.
Kepala Sekolah SMPN 25 Pekanbaru Lily Deswita SPd, menganggap bahwa gerakan zakat yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru ini, semata-mata ketulusan dan kesadaran semua atas keimanan untuk meraih ridho dari Allah SWT.
"Sebab, dalam harta yang diperoleh juga terdapat hak orang lain yang dititipkan lewat kita," kata Lily, Senin (10/3/2014).
Ditanya, isu yang berkembang, terkait aksi penolakan puluhan guru di Pekanbaru, termasuk beberapa guru di SMPN 25 menolak gaji mereka dipotong sebesar 2,5 persen untuk zakat, Lily menyebut mungkin itu dilakukan guru dari sekolah lain saja.
"Kalau para guru dari SMPN 25 Pekanbaru tidak terlibat di dalamnya, karena keluarga besar SMPN 25, khususnya para guru sangat memahami dan memiliki kesadaran betapa pentingnya berzakat," terangnya.
Diakuinya, bahwa belum lama ini, di sekolahnya ada beberapa guru yang mempertanyakan peruntukan zakat yang dipotong dari gaji mereka. Hal tersebut timbul karena kurang informasi saja, setelah diberikan pemahaman, tidak adalagi masalah.
"Penyaluran dana zakat yang dikelola melalui Unit Badan Amil Zakat Disdik Pekanbaru, sangatlah transparan, seperti yang kita saksikan bersama pada acara penyerahan bantuan yang dilaksanakan di Kantor Disdik belum lama ini. Bahwa bantuan tersebut diserahkan secara langsung, baik berupa uang tunai dan sepeda bagi siswa dan warga kurang mampu," ulasnya. (ade)