Meskipun Ditengah COVID-19, Pemkab Siak Jamin Ketersediaan Stok Pangan Jelang Lebaran

Kamis, 21 Mei 2020 | 06:13:41 WIB

Riauaktual.com - Menghadapi lebaran 1441 Hijriyah yang tinggal menghitung hari, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak menjamin ketersediaan bahan pokok satu bulan kedepan.

Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Siak Jamaluddin. Dia menjelaskan, meskipun ditengah pendemi virus COVID-19 Pemkab Siak menjamin stok kebutuhan pokok masyarakat, masih aman.

"Saat ini, kita memiliki stok beras sebanyak 1.182 ton. Untuk harga beras di pasaran masih stabil, yakni Rp 12,600 perkilonya," kata Jamal ke Riauaktual.com, Kamis (21/05/2020) kemarin.

Kata Jamal, untuk menjamin ketersediaan pangan di kota berjulukan kota kerajaan tersebut, Pemkab Siak mendorong para petani untuk menanam padi lebih awal. 

"Saat ini padi sudah tertanam seluas 4,037 H, dengan perkiraan panen antara bulan Juli dan Agustus. Diperkirakan produksinya mencapai 23,520 ton. Karena rata-rata perhektar panen padi kita mencapai 4-6 ton per hektar dengan dua kali musim tanam," terangnya.

Lanjut Jamal, hamparan persawahan padi tersebut tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Bungaraya, Sabak Auh dan Sungai Mandau.

Selain meminta petani padi menanam lebih awal, Pemkab Siak juga mendorong petani menanam pangan lainnya.

"Seperti jagung, ubi dan kedelai. Karena Kabupaten Siak belum bisa memenuhi beras dengan total produksi 23,520 ton, saat ini hanya mampu memenuhi 60 persen dari total kebutuhan dalam daerah selama satu tahun,"kata Jamal.

Kata dia lagi, upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, Pemkab Siak juga mendorong petani sawit mengalih fungsikan lahannya untuk lahan pangan. 

"Seperti lahan sawit beralih menjadi lahan padi. Saat ini, yang sudah beralih fungsi seluas 2500 hektar. Di tambah pembukaan lahan baru yang akan kita fungsikan sebagai persawahan atau padi tadah hujan di daerah Teluk Lanus, seluas 250 hektar," jelasnya.

Cuma kata Jamal, di Kabupaten Siak saat ini bawang merah mengalami kenaikan akibat kekurangan stok.

"Kekurangan itu mencapai 2,12 ton suplay bawang merah yang harus di penuhi. Akibatnya, harga bawang merah mengalami kenaikan dengan harga biasa Rp 35/kilo, saat ini naik hingga Rp 55-60 ribu/kilonya,"ungkap dia.

Selain itu, dia juga menyampaikan tentang inflasi yang terjadi di Kabupaten Siak. Untuk inflasi tahun 2019 di Siak, pada bulan Maret rendah, sementara di bulan Juni naik. Selanjutnya untuk Devaluasi terjadi di bulan Desember. 

"Untuk tahun 2020 inflasi terjadi di bulan Januari sebesar 2,40 persen hanya saja di bulan Februari turun menjadi 0,20, persen di bulan Maret 0,1 persen sementara di triwulan pertama angka inflasi di angka 0,78 persen," pungkasnya. (ADV/Baim)

Terkini

Terpopuler