Dokter Wuhan yang Pertama Ungkap Covid-19 Mendadak Hilang

Rabu, 01 April 2020 | 13:41:37 WIB
Ilustrasi (net)

Riauaktual.com - Ai Fen termasuk di antara dokter yang pertama kali menemukan wabah virus corona. Dia dokter yang bertugas di Wuhan.

Dia yang pertama memberi tahu petugas medis lainnya tentang penyebaran virus corona. Belakangan, dia tiba-tiba menghilang. Diduga ditahan otoritas setempat.

Sebelumnya, Ai Fen mengaku mendapat teguran sangat keras dari para pejabat di Rumah Sakit Pusat Wuhan. Penyebabnya, dia sempat membagikan foto laporan pasien berlabel virus corona SARS. 

Gambar itu beredar secara luas. Dr Li ditegur karena dianggap menyebarkan informasi tidak benar secara online secara ilegal.

Dr Ai memberikan wawancara kepada sebuah majalah China yang mengkritik manajemen rumah sakit karena menolak peringatan dini dari virus corona.

Beijing awalnya mencoba untuk menutupi wabah dengan menghukum petugas medis yang menemukannya. Mereka menyangkal bahwa hal itu dapat menyebar dari orang ke orang. Pemerintah menunda isolaso daerah yang terkena dampak.

Dalam wawancara sebelum menghilang, Dr Ai merasa menyesal tidak berbicara lebih banyak setelah empat rekannya, termasuk Dr Li, tertular virus dan meninggal saat berjuang melawan wabah.

"Jika aku tahu apa yang akan terjadi hari ini, aku tidak akan peduli dengan teguran itu. Saya akan memberi tahu siapa pun dan di mana pun saya mau. Sekalian saya bongkar semuanya," kata Dr Ai. 

Wawancara itu diposting pada hari Selasa tetapi dengan cepat ditarik dari media sosial oleh penerbit People (Renwu) Magazine. 

Pada 30 Desember, Dr Ai menerima laporan pasien berlabel "SARS coronavirus". Dia mengatakan dia berkeringat dingin setelah membaca hasil lab beberapa kali. 

Epidemi SARS 17 tahun lalu telah menginfeksi lebih dari 8.000 orang di seluruh dunia. Membunuh lebih dari 800, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dia melingkari kata "SARS" pada hasil lab itu dan mengirim gambarnya ke salah satu teman sekelasnya sebelumnya dan sebuah grup medsos di departemennya.

Dr Ai mengatakan dia memberi tahu otoritas rumah sakit tentang kasus ini.

"Malam itu, barang-barang itu dibagikan ke mana-mana dengan screenshot dari laporan yang memuat lingkaran merah saya," katanya.

"(Platform ini) termasuk grup obrolan, yang dibagikan oleh Li Wenliang. Saya pikir sesuatu yang buruk akan terjadi," lanjutnya.

Dua hari kemudian, petugas medis Wuhan ini dipanggil oleh kepala komite inspeksi disiplin rumah sakit.

Dr Ai mengatakan, dirinya menghadapi teguran keras yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia dituduh menyebarkan desas-desus sebagai seorang profesional.

Li Wenliang (34) akhirnya menyerah pada penularan mematikan di dini hari Jumat pagi waktu setempat. Dokter mata itu menarik perhatian publik setelah ia ditegur oleh polisi dan dituduh menyebarkan berita palsu karena peringatan di media sosial "SARS di pasar makanan laut Wuhan".

"Aku kaget," katanya. 

"Apa kesalahan yang telah aku perbuat? Mengetahui fakta bahwa virus yang signifikan telah ditemukan pada seorang pasien, bagaimana saya tidak tahu ketika dokter lain menanyakannya?" lanjut Li Wenliang.

Li Wenliang adalah satu di antara delapan orang yang berbagi foto Dr Ai sebelum ditegur oleh polisi dan dituduh menyebarkan berita palsu. Hanya karena memperingatkan masyarakat tentang "SARS di pasar makanan laut Wuhan" di media sosial.

Terkini

Terpopuler