Riauaktual.com - Satu pasien suspect corona yang ditangani pihak RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau dinyatakan membaik. Kini pasien yang sudah diisolasi selama delapan hari oleh tim medis sudah diperbolehkan pulang.
"Tadi malam satu satu pasien suspect korona sudah pulang," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Nuzeli Husnedi kepada Rabu (11/3/2020).
Sementara itu RSUD Arifin Achmad masih merawat tiga pasien suspect covid-19. Nuzeli mengatakan tiga pasien yang diisolasi di ruang khusus kondisinya juga ada perkembangan kearah yang lebih baik. Namun belum diperbolehkan pulang.
"Pasien 2,3 dan 4 kondisinya mulai membaik," tegasnya.
Gubernur Riau, Syamsuar juga mengatakan bahwa dua pasien suspect corona yang ditangani RSUD Kota Dumai dan RSUD Kabupaten Bengkalis kondisnya sudah mulai membaik. Sisanya masih dalam perawatan.
Terakhir, dua orang warga Riau isolasi karena suspect corona karena baru pulang dari luar negeri. Satu pasien dirawat di RSUD Puri Husada Tembilahan Kabupaten Inhil dan satu pasien lagi di RSUD Bengkalis. Dimana satu orang baru pulang umrah dan satu pasien diisolasi karena pulang dari Malaysia.
"Pasien yang di Dumai membaik, infus juga sudah dicabut, yang di Bengkalis juga sama," ucap Syamsuar. Dengan pulangnya satu pasien, saat ini rumah sakit di Riau menangani delapan pasien suspect korona.
Untuk penanganan corona di Riau, saat ini ada empat rumah sakit rujukan pemerintah. Rumah Sakit (RS) rujukan itu adalah RSUD Arifin Ahmad di Pekanbaru, RSUD Kabupaten Bengkalis, RSUD Kota Dumai dan RSUD Tembilahan Kabupaten Inhil.
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, pihaknya meminta rumah sakit swasta yang ada di Riau turut membantu penanganan virus yang mudah menular itu. Jadi semua tidak ditangani oleh rumah sakit milik pemerintah saja.
"Saat ini kita ada empat rumah sakit untuk penanganan corona. Jadi kita minta tidak hanya itu saja, pihak rumah sakit swasta yang ada di Riau juga ikut membantu," harap Gubernur Riau.
Tidak hanya itu, pihak rumah sakit di Riau lainnya diharapkan juga bisa menangani corona. Rumah sakit di bawah TNI dan Polri juga diharapkan bisa membantu jika dibutuhkan oleh pemerintah.
"Rumah sakit TNI dan Polri juga diharapkan turut membantu jika nantinya ada perkembangan suspect corona," imbuh mantan Bupati Siak dua priode ini.
Untuk penanganan suspect corona dibutuhkan kesiapan rumah sakit. Pasien harus diisolasi dan tim dokter mengambil sampel swap (lendir tenggorokan) untuk dikirim ke Jakarta.
"Swapnya dikirim ke Jakarta untuk diuji di laboratorium," imbuhnya. (NAT)