Detik-detik Kematian Agung Pribadi, Sempat Ngobrol dengan 3 Eksekutor

Jumat, 08 Juni 2018 | 10:19:11 WIB
Ilustrasi garis polisi. Foto: Ist/Kriminologi.id

Riauaktual.com - Tiga pria eksekutor Agung Pribadi yakni SP, IM dan RY sudah terlebih dahulu berada di Apartemen Educity Surabaya, Jawa Timur, lokasi eksekusi korban. Tiga pria ini bahkan sempat berbincang dengan korban sebelum eksekusi dilakukan.

Hal itu diketahui setelah polisi menggali informasi dari tersangka SP, yang sebelumnya telah ditangkap beberapa waktu lalu. Dalam pemeriksaan, SP mengaku, Agung Pribadi dijemput oleh RD, otak pembunuhan dari bandara .

"Mereka bertiga ada di unit kamar apartemen itu. Sedangkan, RD menjemput korban di bandara," ucap Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Bima Sakti saat dihubungi Kriminolog.id, Jakarta, Kamis 7 Juni 2018.

Bima mengatakan, saat Agung Pribadi tiba di unit apartemen itu, ketiga pelaku dan juga RD tak langsung menghabisi nyawa kurir narkoba itu. Kelimanya diketahui sempat berbincang-bincang.

"Mereka sempat ngobrol tapi tidak tahu ngobrol apa. Kami masih mendalami keterangannya," kata Bima.

Namun demikian, menurut polisi, kedatangan Agung Pribadi ke Surabaya sebenarnya untuk menangih utang pemesanan sejumlah narkoba kepada RD.

Agung Pribadi ditemukan tewas di sebuah kamar lantai 17, Apartemen Educity. Agung tewas di apartemen yang disewa VA, yang disinyalir kabur bersama otak pelaku pembunuhan tersebut.

Polisi menyebut sosok VA memiliki hubungan spesial dengan otak pelaku pembunuhan yang berinisial RD.

Sosok VA hingga kini masih misterius. Bima mengatakan, polisi belum berhasil menemukan keberadaannya. Sama halnya dengan sosok RD yang merupakan otak pelaku pembunuhan Agung Pribadi.

Bima mengatakan, RD juga bukan sosok sembarangan. Ia adalah sosok yang memiliki rekam jejak kejahatan yang panjang di kepolisian.

"RD pernah ditangkap oleh petugas Kepolisian Resor Pacitan, Jawa Timur dan menjalani hukuman selama 25 tahun atas kasus perampokan," kata Bima di Surabaya, Kamis, 7 Juni 2018.

Bima juga mengatakan RD bukan sosok penjahat biasa. RD selalu mempersenjatai diri dengan senjata api dan tak segan menghilangkan nyawa korban bahkan polisi yang berusaha menghentikannya.

"Saat beraksi merampok di Pacitan dulu, RD mempersenjatai diri dengan senjata api rakitan. Dia dikenal sebagai penjahat yang kejam karena kerap melukai korbannya, dan bahkan polisi," kata Bima menerangkan.

Bima mengaku telah menyebar banyak petugas kepolisian untuk memburu RD dan para pelaku lainnya yang hingga kini masih buron.

Sejumlah tempat yang diduga sebagai lokasi persembunyian RD dan pelaku yang buron itu telah diintai petugas kepolisian.

 


Sumber : kriminologi.id

 

Terkini

Terpopuler