Penambang di Kampar ini Katakan Prestasi Sebagai Bupati Siak Buat Nama Syamsuar 'Harum'

Kamis, 12 April 2018 | 13:39:39 WIB
penambang perahu jonson

Riauaktual.com - Melihat sosok calon Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi, yang sederhana dan mau turun langsung menemui masyarakat hingga ke kampung-kampung, Murdi (45) seorang penambang perahu jonson atau bot pancung di Desa Gema Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, yakin Bupati Siak ini menang dalam Pilkada Riau.

“Kalau feeling saya, Pak Syamsuar menang jadi Gubernur Riau. Soalnya nama dia selalu menjadi pembicaraan orang-orang di kedai kopi dan penambang di sini,” ucap Murdi.

Murdi mengaku, dia kenal Syamsuar hanya lewat spanduk, baliho dan cerita orang-orang, dan Selasa (10/4/2018) lalu adalah pertama kali dia melihat calon Gubernur Riau nomor urut 1 itu.

“Nama Pak Syamsuar harum karena dia sukses memimpin Kabupaten Siak, begitu cerita kawan-kawan yang selalu saya dengar. Dan setahu saya, Siak memang cantik,” kata Murdi.

Harapan Murdi, jika Pak Syamsuar menjadi Gubernur Riau nantinya, bagaimana pendapatan penambang perahu jonson bisa bertambah, apalagi pekerjaan yang dia lakoni ini turun-temurun dari orangtuanya.

Dalam sehari, kata Murdi, pendapatannya rata-rata Rp 100 ribu dan rezeki ini untuk membiayai tiga anaknya. Anak sulung Murdi saat ini kuliah di Universitas Tabrani fakultas tekhnis.

Dengan pendapatan itu, ucap Murdi, rasanya dia tidak bisa membiayai kebutuhan keluarganya, termasuk membiayai anaknya yang masih kuliah. Namun karena sebuah tekat, tak ingin anak seperti dirinya hanya menamatkan sekolah dasar kemudian mengambil paket C, Murdi terpaksa membanting tulang.

Jika dihukum alam, musim kemarau dan Sungai Subayang kering, Murdi tak bisa berbuat apa-apa. Perahu Jonsonnya tak bisa jalan karena kandas bebatuan.

“Kerja lainnya bertani memotong getah, tapi harga getah di kampung ini cuma Rp4.000 per kilo,” kata Murdi.

Untuk meningkatkan pendapatan penambang perahu jonson dan masyarakat lainnya, kata Syamsuar, solusi yang akan diambil jika diamanahkan menjadi Gubernur Riau, membuat berbagai event di Sungai Subayang yang bertaraf internasional. Selain itu membuka akses jalan menuju distinasi wisata air terjun yang ada di Kecamatan Kampar Kiri Hulu itu.

“Dengan berbagai event yang sifatnya kearifan lokal dan bertaraf internasional serta adanya akses jalan ke air terjun, tentu kita harapkan jumlah pelancong meningkat,” ucap Syamsuar.

Sedangkan terkait masalah harga karet, kata Syamsuar, setelah dia melakukan kunjungan hampir di setiap daerah yang ada di Riau ini, keluhannya sama. Dari aspirasi itu Syamsuar mendapatkan solusi perlunya ada industri karet sehingga harganya tetap tinggi dan stabil.

“Persoalannyakan tidak ada industri karet di daerah kita sehingga harga getah bervariasi. Salah satu penyebab rendahnya harga karet lantaran jarak membawa karet ke industri di Medan jauh, sementara di daerah yang dekat dengan industri karet seperti di Rohil, harga per kilogramnya paling rendah Rp8.500,” beber Syamsuar. (*)

Terkini

Terpopuler