Riauaktual.com - Perlawanan Asiroh Nasution (36), guru SMPN 1 Serbajadi, Serdang Bedagai (Sergai) sebelum tewas dibunuh saudaranya sempat meronta hingga pisau bengkok. Guru yang juga merangkap sebagai pegawai Tata Usaha (TU) SMP tersebut korban pembunuhan dan pemerkosaan sempat meronta-ronta saat dicekik pelaku.
Pertarungan tak seimbang di ranjang dan berlanjut ke lantai kamarnnya itu berlangsung hingga 30 menit. Darah segar yang membasahi leher dan sebagian bajunya itu tak membuat guru yang merangkap pegawai Tata Usaha (TU) SMPN 1 Serbajadi itu menyerah.
"Ia meronta hingga pisaunya bengkok. Pertarungan dengan saudaranya itu hingga setengah jam," ujar Kapolres Serdang Bedagai (Sergai), AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu, Rabu, 11 April 2018.
Adalah Purnomo Siregar alias Nomo (23), saudaranya yang menjadi pelaku pembunuhan dan pemerkosaan Asiroh Nasution di Dusun 2, Desa Kuala Bali, Kecamatan Serbajadi, Senin, 2 April 2018.
Nomo ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polres Sergai Bedagai di lapangan Taman Rimba eks lokasi Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke-47 di Kabupaten Batanghari, Jambi, Jumat, 6 April 2018.
Polisi juga menangkap tiga tersangka lainnya, yakni Didit Saftari alias Didit (36) warga Lingkungan VII, Kelurahan Galang, Kabupaten Deli Serdang. Askito Tarigan (42) warga Dusun II, Desa Karang Tengah, Kecamatan Serbajadi, Suriono alias No (50) warga Desa Kelapa Bajohom, Kecamatan Serbajadi.
Berikut kronologi pembunuhan Asiroh yang dirangkum secara singkat;
1. Mengintip dan Jebol Pintu Belakang
Purnomo Siregar, pelaku pembunuhan Asiroh tinggal tiga rumah dari kediaman guru lulusan Teknik Informatika Universitas Teknologi Yogyakarta itu.
Pria pengangguran itu mengawali aksinya untuk mencuri uang Rp 5,5 juta milik guru yang merangkap tenaga Tata Usaha (TU) SMPN 1 Serbajadi itu berawal dari mengintip kamar Asiroh dari jendela kamar. Saat itu, Asiroh sedang terlelap tidur di atas ranjang empuknya.
Situasi ini dimanfaatkan Nomo untuk masuk ke dalam rumah dengan menjebol jendela belakang rumah. Suara gaduhnya sempat terdengar oleh Asiroh yang terjaga dari tidurnya sesaat, hanya saja guru Tikom itu menduga suara yang didengarnya berasal dari kucing dalam rumahnya. Ia pun melanjutkan kembali tidurnya.
2. Dobrak Pintu Kamar dan Langsung Menyerang
Nomo mendobrak pintu kamar dan langsung menyerang Asiroh tanpa ampun. Sebelumnya ia mencabut pisau yang berada di pintu belakang sebelum masuk ke dalam kamar saudaranya. Saat itu, Asiroh terbangun mendengar suara keras dari pelaku yang membuka paksa pintu kamar.
Namun, Asiroh yang beranjak dari ranjang tak berkutik karena langsung diserang pelaku. Pertarungan di ranjang yang berlanjut ke lantai pun tak terhindarkan.
Pertarungan tak seimbang terjadi selama 30 menit. Asiroh memberikan perlawanan sambil berteriak keras dalam kondisi leher dicekik. Nomo mencekik leher Asiroh sambil mendesak agar tidak berteriak. Namun ancaman itu tak dihiraukan. Pegawai TU SMPN 1 Serbajadi itu tetap berontak sekuat tenaga dan berteriak.
3. Tak Menyerah Ditodong Pisau
Asiroh Nasution sama sekali tak menyerah diancam dengan pisau menempel lehernya. Ancaman itu dilakukan agar Asiroh berhenti berteriak. Tapi, todongan pisau ke leher itu tidak membuat Asiroh tunduk. Ia tetap meronta-ronta dan melakukan perlawanan sekuat tenaga.
Perlawanan ini membuat Nomo gelap mata dan melukai leher Asiroh saudaranya itu. Gesekan kuat ke leher itu hingga ujung pisau bengkok. Darah segar berlumuran di leher tak membuat Asiroh lantas menyerah.
Wanita berusia 36 tahun ini memukul dan mencakar ke pelaku, meski dengan sisa tenaga. Tubuhnya sudah berlumuran darah, namun ia tetap tidak menyerah. Teriakan dari mulutnya tak kunjung berhenti meski di bawah ancaman senjata tajam. Teriakan ini yang menyebabkan nyawa Asiroh terenggut.
4. Teriakan Berujung Kematian
Teriakan Asiroh Nasution ini berujung kematian. Pelaku pembunuhan Nomo sepertinya panik dengan jeritan korban perampokannya. Ia mengambil langkah dengan membekap wajah Asiroh menggunakan bantal. Guru SMPN 1 Serbajadi ini pun tak berdaya hingga tewaa karena kehabisan nafas.
Usai korbannya tak berdaya, Nomo belum juga puas melakukan penganiayaan. Pria yang kecanduan narkoba itu melanjutkan dengan aksi berikutnya yakni melucuti seluruh pakaian yang dikenakan saudaranya itu.
Setelah itu, Nomo menggerayangi wanita dalam posisi terlentang itu. Ia pun sempat memperkosa Asiroh. Perbuatan ini terbukti dengan noda sperma yang ditemukan polisi di tubuhnya.
Setelah puas, Nomo meninggalkan korbannya dalam posisi terlentang tanpa mengenakan celana dalam. Asiroh dalam kondisi mengenaskan dengan leher berlumuran darah dan pisau masih menempel.
5. Bagikan Uang Hasil Rampokan pada 3 Temannya
Nomo kabur dengan membawa uang tunai hasil rampokan Rp 5,5 juta dan android milik korbannya. Nomo meniggalkan Asiroh dengan kondisi mengenaskan.
Esok harinya, tetangga yang janggal dengan rumah Asiroh mencium gelagat aneh. Kecurigaan itu membuat tetangga penasaran hingga akhirnya ditemukan Asiroh terlentang dengan kondisi mengenaskan.
Sementara usai merampok dan membunuh Asiroh Nasution, Nomo menghabiskan uangnya untuk membeli narkoba bersama tiga rekan lainnya. Mereka pun mengkonsumsi sabu bersama-sama. Setelah itu, Nomo memberikan uang hasil rampokan kepada tiga rekannya itu masing-masing Rp 300 ribu.
Sumber : kriminologi.id