PEKANBARU (RA) - Berdasarkan data komulitif Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, pada November 2012 jumlah penderita HIV 411 kasus, sedangkan pengidap AIDS 491 kasus. Kasus HIV di Pekanbaru mengalami penurunan, hal itu terlihat dari data pada tahun 2011 silam yakni pengidap HIV 124 kasus sedangkan di tahun 2012 mengalami penurunan yakni 28 kasus. Sedangkan AIDS pada tahun 2011 sebanyak 63 kasus, dan mengalami peningkatan di tahun 2012 sebanyak 71 kasus.
Menurut Sekretaris I Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Dinas Kesehatan Pekanbaru, Hasan Supriyanto menerangkan, keberadaan virus berbahaya tersebut di Kota Pekanbaru saat ini telah bisa dideteksi dari tiga pelayanan rumah sakit. Memang tidak semua pelayanan kesehatan bisa cek-up tes HIV.
"Untuk di Kota Pekanbaru hanya terdapat tiga tempat yang bisa melakukan cek-up HIV, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad, Rumah Sakit Jiwa Tampan, dan Puskesmas Senapelan" kata Hasan ketika ditemui reporter RiauAktual.com di ruang kerjanya, Jum'at (25/01/2013).
Ia juga menambahkan, saat ini Komisi Penanggulangan HIV AIDS juga melakukan penyuluhan. Namun, dalam pelaksanaannya, Hasan menjelaskan terdapat kendala, yakni masyarakat terlalu sensitif terjangkit virus berbahaya tersebut dan partisipasi masyarakat yang diancam oleh virus ini juga sangat kurang.
"Tapi kami dari komisi penagulangan HIV/AIDS akan selalu berusaha sebaik mungkin, dengan dana dan waktu yang sangat minim, karna anggaran dana yang berasal dari Global Fund hanya berkisar Rp 400 juta per 4 tahun. Dengan keterbatasan dana tersebut kami selalu berusaha sebaik mungkin untuk memjalankan tugas kami," pungkasnya.
Laporan: Muhammad Iqbal, Pekanbaru
Editor: Riki