PEKANBARU (RA) - Sisi lain dari aksi demo yang dilakukan ratusan pedagang kaki lima (PKL) di Kantor DPRD Kota Pekanbaru yakni, pedagang ini terpanggil nuraninya untuk menyuarakan apa yang diarahkan Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) dalam aksi demo yang menuntuk DPRD segera membentuk Pansus PKL.
Hal ini diakui salah seorang pedagang kain yang biasa berjualan di daerah dilarang Pemko Pekanbaru, yakni di Jalan Cut Nyak Dien, Desmawati. Ia mengatakan, selama bergabung dengan SRMI ia mendapat berbagai kemudahan.
"Kami sering dibantu oleh SRMI, biaya sekolah anak saya dibiayai oleh SRMI, anak saya sekolah di SMK Muhammadyah, ketika itu Rp 2,9 Juta dibntu untuk uang msuk sekolah dan SPP anak saya," ungkapnya ketika dikonfirmasi RiauAktual.com di sela-sela aksi demo kemarin.
Ia juga mengaku, bantuan yang diberikan SRMI tidak hanya sampai di situ saja, pedagang yang tergabung dalam SRMI ini juga dipermudah untuk akses ke camat dan melakukan sosialisasi. Akan tetapi uniknya, beberapa orang pedagang yang menggunakan baju SRMI saat aksi tersebut rata-rata kebingungan ketika dipertanyakan apa kepanjangan SRMI tersebut dan organisasi apa.
Liputan: RA1
Editor: Riki