Riauaktual.com - Masyarakat Kuansing sempat dibuat heboh dengan beredarnya stempel Pemkot Bukit Tinggi, di bagian Umum Setda Kuansing, yang tanpa sengaja digunakan oleh staf bagian umum untuk menstempel bukti serah terima authentik dengan LSM IWS tentang keberadaan ormas tersebut.
Menyangkut dengan persolan itu, agar tidak menjadi praduga liar, selasa (22/8/2017) malam Wartawan Riauaktual.com mencoba menghubungi mantan Kasubag Rumah Tangga dan Protol Pemkot Bukit Tinggi, saudara Hendra, untuk dimintai keterangannya.
Dari penjelasanya, ia mengatakan masalah ini tidak ada persoalan, Pemkot Bukit Tinggi pun tidak ada merasa dirugikan dan itu hanya kesalahan teknis semata, "intinya kami Pemkot Bukit Tinggi tidak ada dirugikan," akunya.
Persoalan inipun, katanya, pada waktu itu langsung dibicarakan dengan atasan, baik itu Kabag Umum, maupun Sekda, atasanpun tidak mempermasalahkannya
Sedangkan untuk pelaksanaan administrasi pada waktu itu, Pemkot Tinggi masih memiliki beberapa buah stempel dilingkup setda sehingga tidak mengganggu jalannya roda pemerintahan.
"Dan kami pun pada waktu itu meyakini stempel ini akan dapat kami ambil kembali, sebab Pemkot Bukit Tinggi telah merencanakan melakukan kunjungan balasan ke Kuansing, namun karena kesibukan dipemerintahan kami tidak sempat berkunjung ke Kuansing, hingga terdengar masalah stempel ini membuat Kuansing heboh," ujarnya.
"Sekali lagi saya tegaskan ini tidak ada masalah, pihak Pemkot Bukit Tinggi sedikitpun tidak merasa ada dirugikan," tegasnya.
Diakui Hendra, pada tahun 2014 memang ia yang menjabat sebagai Kasubag Rumah Tangga dan Protol Pemkot Bukit Tinggi, dan Walikotanya adalah H. Ismet Amzis.
"Dan mengenai stempel ini memang waktu itu, saya yang memberikannya pada Rahman Sutrisno atau yang akrab disapa Turis," tutupnya diakhir penjelasan. (Joko)