PEKANBARU (RA) - Jelang terjun ke masyarakat untuk menerapkan ilmu yang diraih dibangku kuliah, dengan akan di wisuda pada akhir Oktober ini, 209 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) diberi pembekalan tentang kesiapan menghadapi dunia kerja, dan organisasi Muhammadiyah.
Rektor UMRI Dr H Mubarak MSi menyebut kegiatan pembekalan jelang pelaksanaan wisuda bagi Mahasiswa/i UMRI ini merupakan bagian dari upaya Universitas untuk menciptakan alumni yang bermarwah dan bermartabat, sarjana yang Islami bermanfaat ditengah masyarakat.
"Kita ingin tidak hanya sekedar yang kita lepas atau wisudawan-wisudawati itu menjadi penambah 'pengangguran', karena itulah sebelum diwisuda, mereka diberikan berbagai hal terkait dengan bagaimana menghadapi dunia kerja dan juga bisa menjadi contoh ditengah masyarakat dilingkungan tempat tinggal mereka," kata Mubarak, dalam kegiatan yang dilaksanakan di Aula kampus I UMRI Jalan KH Ahmad Dahlan, kemarin.
Mubarak menegaskan, pembekalan yang dilakukan ini tidak ada di kampus lain. Hal ini menunjukkan keinginan agar alumni bangga menjadi mahasiswa UMRI. "Kita bisa bangga jika di UMRI mendapatkan ilmu pengetahuan selama masa perkuliaha, dan jelang wisuda pun mereka masih kita bekali dengan berbagai hal, terutama dalam menghadapi persaingan di duna kerja," kata dia.
Dijelaskannya, untuk memenangkan persaingan di luar kampus. Para alumnus harus berkompeten di bidangnya. Karena untuk memenangkan persaingan, tidak bisa hanya punya kualitas rata-rata. Kompetensinya harus lebih baik dari yang terbaik.
Hal yang lain dibutuhkan adalah networking. Tiap alumni harus bisa membangun jejaring. Baik dengan adik maupun kakak kelasnya. Karena kekuatan Muhammadiyah itu ada pada jejaringnya. Karena kader Muhammadiyah ada di berbagai lini.
Selain itu, Mubarak juga menyebut kalau Universitas juga ingin alumninya mampu menjadi corong Muhammadiyah, alumni yang militan dan mapan.
"Militan itu bisa mengamalkan Islam sesuai Alquran dan Sunnah. Bisa memberi teladan di masyarakat. Lalu mempunyai daya saing untuk membangun budaya kerja yang baik. Kita ingin mahasiswa kita mam melakukan tiga hal itu," ungkapnya.
Dia juga menambahkan bahwa saat ini, hampir seluruh lulusan sudah bekerja. Masa tunggunya pun rata-rata cuma enam bulan. Bahkan ada yang masih belum selesai tapi sudah diminta oleh dunia kerja. "Hal ini didukung juga dengan keinginan masyarakat yang berharap tenaga kerja yang punya keimanan baik," paparnya.
Sementara, Koordinator kegiatan, Jakiman menjelaskan, acara ini sebenarnya rutin dilaksanakan UMRI. Ini memberi peneguhan pada mahasiswa jelang terjun ke masyarakat.
Dijelaskannya, terdapat 3 hal yang harus dipersiapkan calon alumni untuk bisa terjen ke tengah masyarakat. Menjadi putra putri Muhammadiyah. Baik itu sebagai kader umat maupun kader bangsa. Kader UMRI juga hendaknya mampu berperan sebagai pewaris amal usaha yang banyak bertebaran di Indonesia.
"Umri ingin lulusan mempunyai harapan yang besar dan sukses. Terakhir, lulusan umri memiliki etos kerja islami yang baik di tengah masyarakat," ujarnya.
Kegiatan ini menurut Jakiman diikuti oleh 209 calon wisudawan/ti, yang terdiri dari Fakultas Ekonomi 76 orang, Fakultas Metematika Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) 30 orang, Fakultas Teknik, 31 orang, Fakultas Ilmu Komputer 39 orang dan Fakultas Ilmu Komunikasi 33 orang.
"Harapan kami tiap wisudawan dapat mengikuti serius semua materi yang . Sehingga memberi manfaat bagi dirinya, umat, persyarikatan serta bangsa dan negara," ungkapnya. (nik)