RIAU (RA)- Rencana DPRD Riau membangun gedung 10 lantai pada 2014 mendatang, dinilai tidak tepat dan terlalu terburu-buru. Kesenjangan pembangunan yang lebih mengutamakan proyek mercusuar dari pada kepentingan publik harusnya menjadi bahan evaluasi.
Menurut Pengamat hukum dari Universitas Riau (UR), Dodi Haryono cukuplah dalam beberapa tahun terakhir Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau sudah babak belur dikuras untuk kepentingan even olahraga terakbar di negeri ini, PON ke XVIII yang menelan anggaran lebih dari Rp4 triliun, ditambah dengan
Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) yang menelan biaya Rp50 miliar. Ini pun masih masih belum cukup mengingat akan ada penyelenggaraan lagi bertingkat internasional, pada 2013 mendatang yakni Islamic Solidarity Games (ISG).
"Cukuplah, saat ini sudah banyak terserap untuk kepentingan diluar publik seperti PON, Peparnas. Kemudian ISG. pembangunan untuk publik terus berkurang. Mercusuar lebih diutamakan. Ini ide yang tidak tepat," kata Dodi kepada RiauAktual.com, Minggu (21/10).
Sebagai lembaga yang memiliki kewenangan mengontrol kemana uang rakyat ini dilakukan, DPRD Riau harusnya lebih fokus menutup segala kepincangan-kepincangan program pembangunan yang selama ini telah banyak dialihkan untuk PON. Seperti infrastruktur jalan dan jembatan termasuk listrik yang saat ini masih menjadi hambatan pembangunan sumber daya manusia, khususnya di daerah-daerah.
Menurut Dodi, hal ini justru lebih sejalan dengan cita-cita pemerintahan Pemprov Riau, yakni Kemiskinan, Kebodohan dan Insfrastruktur (K2I) . "Harusnya DPRD Riau fokus untuk mengoptimalisasi gedung yang ada," harap Dodi.
Akan tetapi, Dodi menyarankan jika memang DPRD Riau tetap beranggapan rencana pembangunan gedung 10 lantai pada 2014 tersebut dianggap penting, diharapkan DPRD Riau berani melakukan argumentasi terbuka. Sebenarnya seberapakah layak rencana pembangunan gedung 10 lantai tersebut. Mulai dari alasan tidak lagi bisa menampung jumlah anggota DPRD dan staf PNS Setwan atau justru hanya ingin bermegah-megahan saja.
Sementara pengamatan Dodi selama ini, sebagaian anggota dewan itu justru sering berada di luar dari pada di kantor. Ruangan yang ada sekarang ini seperti di sayap gedung utama justru masih bisa dioptimalisasikan lagi untuk kepentingan kantor.
"Prinsipnya dewan inikan bekerja atas aspirasi masyarakat. Apakah sudah sesuai dengan harapan masyarakat," pungkasnya.(RA2)