PEKANBARU (RA) - Terkait aksi anarkis oknum TNI AU yang menganiaya wartawan dan mahasiswa di depan pelajar SD yang saat kejadian pesawat tempur TNI AU jatuh serta terbakar di halaman rumah warga di Pandau, dinilai sebagai tontonan yang tak pantas diperlihatkan kepada pelajar yang masih duduk di bangku SD.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Merdeka Sirait menyesalkan tindakak anarkis TNI AU yang seharusnya tidak terjadi, apalagi ditonton oleh anak-anak yang kondisinya masih suka meniru apa yang dilihat. Dengan perilaku tak manusiawi oknum TNI tersebut, secara tidak langsung memberikan contoh yang tidak baik kepada generasi muda.
"Kita sesalkan tindakan anggota TNI tersebut, kami akan melayangkan protes secara resmi terhadap TNI AU," ungkapnya kepada RiauAktual.com melalui seluler, Rabu (17/10/2012).
Dikatakannya, dengan sikap premanisme yang ditontonkan oknum TNI AU dalam insiden pesawat TNI AU jenis Hawk 200 yang jatuh kemarin pagi di pemukiman warga, akan berdampak buruk kepada anak sekolah yang menyaksikan tontonan yang tak layak tersebut.
"Ini yang kami sayangkan, anak-anak akan mencontoh aksi kekerasan seorang aparat, menendang, membanting, dan perilaku lainnya yang akan menimbulkan rasa traoma bagi anak-anak yang menyaksikan," paparnya. (RA)