EKONOMI (RA) - Harga jual tembakau di Jember, Jawa Timur terpantau tinggi yakni mencapai Rp 14 juta per kwintal akibat sedikitnya pasokan tembakau.
"Di satu sisi, banyak tembakau yang kualitasnya buruk karena cuaca yang ekstrem. Namun, di sisi lain, harga tembakau tinggi karena pasokan terbatas dan membuat petani untung besar," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Jember Masykur.
Dibandingkan pada tahun lalu, harga tembakau di Jember berada di kisaran Rp 6 juta per kwintal.
Menuru Masykur, cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan para petani tembakau beralih ke komoditas lain.
Hal tersebut mendorong luas areal tanam tembakau menjadi menyusut secara signifikan yakni hanya 30 persen daripada luas tahun lalu atau sekitar 3.010 hektar dari 10.000 hektar untuk seluruh jenis tembakau, dari Naa Oogst hingga Voor Oogst.
Ia yakin bahwa perusahaan produsen rokok tetap akan menampung hasil produksi bahkan yang berjenis Naa Oogst yang berkualitas bawah sekalipun akibat rendahnya pasokan.
"Ini kondisi alam. Mau bagaimana lagi? Kalau untuk Naa Oogst, masih dalam batas wajar antara permintaan dan penawaran, namun yang jadi masalah sekarang Voor Oogst Kasturi karena dapat memengaruhi kualitas tembakau," ujar Masykur menambahkan.