PEKANBARU (RA) - Harapan PSPS Pekanbaru untuk menembus empat besar Liga 2 Pegadaian Championship 2025–2026 semakin menipis. Ini juga memastikan PSPS makin sulit untuk promosi ke Liga 1 atau Liga Super.
Pasalnya, hingga pekan ke-13, PSPS hanya mampu mengumpulkan 14 poin dari 13 pertandingan, menempatkan mereka di posisi delapan klasemen sementara.
Hasil minor yang kembali diraih PSPS dalam beberapa laga terakhir membuat jarak dengan zona empat besar semakin sulit terkejar.
Saat ini, PSPS Pekanbaru terpaut cukup jauh dari pemuncak klasemen Garudayaksa FC yang telah mengoleksi 27 poin dari 12 laga, atau selisih 13 poin. Selisih ini makin jauh jika Garudayaksa memperoleh tambahan poin di laga k-13.
Sementara di posisi kedua klasemen ada Adyaksa FC yang telah mengoleksi 23 poin dari 13 laga yang telah dilakoni. Diikuti Sumsel United yang berada di posisi keempat dengan perolehan 20 poin.
Posisi keempat ditempati Bekasi City dengan 19 poin, disusul Persiraja dan Persikad 1999 FC yang sama-sama mengoleksi 18 poin.
Sementara itu, persaingan di papan tengah semakin ketat. PSMS yang berada satu tingkat di atas PSPS sudah mengumpulkan 17 poin.
Di sisi lain, Sriwijaya FC menjadi juru kunci dengan dua poin saja sepanjang musim.
Penampilan PSPS yang inkonsisten menjadi sorotan pendukung setia mereka.
Dari 13 laga, PSPS baru meraih tiga kemenangan, lima hasil imbang, dan lima kali kalah. Performa lini belakang yang rapuh serta penyelesaian akhir yang kurang efektif membuat tim asuhan Aji Santoso kesulitan mengamankan poin penting.
Dengan sisa pertandingan yang tidak banyak, PSPS harus bekerja ekstra keras bila ingin menjaga asa masuk ke babak berikutnya. Konsistensi permainan, mental bertanding, dan efektivitas serangan akan menjadi faktor penentu dalam pertandingan-pertandingan tersisa.
Jika PSPS kembali kehilangan poin pada laga berikutnya, maka peluang mencapai empat besar bisa benar-benar sirna lebih cepat dari yang diperkirakan.