PEKANBARU (RA) - Penundaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Riau kembali memunculkan berbagai pandangan dari kalangan pelatih.
Salah satunya datang dari Pelatih Senam Riau, Ahmad Markos, yang menilai dinamika ini seharusnya dimanfaatkan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan yang lebih mendesak, bonus atlet PON yang belum kunjung dibayarkan seluruhnya.
"Siak sudah menyatakan mundur dan Dumai meminta penundaan. Sebenarnya ini bisa dimanfaatkan untuk menyelamatkan atlet-atlet yang selama ini mengharapkan agar bonus PON yang sudah beberapa tahun segera cair,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).
Menurut Markos, kondisi ini bisa menjadi momentum penting bagi pemerintah untuk mengutamakan kesejahteraan atlet. Ia menegaskan bahwa bonus PON yang tertunda selama lebih dari satu tahun telah menimbulkan keresahan dan berpotensi menurunkan motivasi atlet.
"Harus cepat diselamatkan ini, jangan sampai ada anggapan kesejahteraan atlet di Riau ini terganggu. Dana yang ada untuk Porprov ini bisa dialihkan untuk membayarkan bonus-bonus atlet PON, karena sudah satu tahun lebih," tegasnya.
Markos juga menilai bahwa jika Porprov tetap dipaksakan digelar tahun 2027, hal itu justru tidak relevan lagi. Sebab, tahun tersebut merupakan momentum penting menuju Porwil dan Pra-PON, dua ajang strategis yang menentukan langkah atlet ke PON dan bahkan ke tingkat internasional.
"Untuk Porprov, itu bisa saja diselenggarakan setelah PON 2028. Kalau diundur dan dilaksanakan tahun 2027, itu sudah tidak layak lagi. Di situ ada Porwil dan Pra-PON yang menuju tingkat nasional dan internasional," jelasnya.
Markos berharap Plt Gubernur Riau, SF Hariyanto, mengambil keputusan yang berorientasi pada kepentingan dan kesejahteraan atlet. Menurutnya, penyelesaian bonus dan jaminan yang jelas akan menjadi langkah penting mencegah atlet-atlet Riau hijrah ke provinsi lain.
"Harapan saya, kepada pemerintah, kepada gubernur yang baru, kebijakan yang diambil harus benar-benar mendukung atlet. Karena kita ingin menyelamatkan atlet ini, sudah banyak provinsi lain yang menawar atlet-atlet kita," ujarnya.
Dengan terealisasinya pembayaran bonus, kata Markos, iklim pembinaan atlet Riau akan lebih sehat dan stabil, sehingga para atlet yang berniat pindah provinsi bisa mempertimbangkan ulang.
"Kalau memang ini direalisasikan, Alhamdulillah. Atlet yang berencana pindah pun akan batal pindah karena sudah dijamin oleh daerah," tutupnya.