RIAU (RA) - Dalam upaya memperkuat komitmen pencegahan stunting, BKKBN Perwakilan Provinsi Riau bersama sejumlah mitra penggerak menerima penghargaan dari Kepala BKKBN RI, Wihaji, Rabu (15/10/2025).
Acara penganugerahan mitra penggerak BKKBN tersebut digelar secara hybrid di Jakarta dan diikuti secara daring oleh BKKBN Riau bersama para stakeholder terkait di Aula Lancang Kuning, Kantor Kemendukbangga/BKKBN Riau.
Selain pemberian penghargaan, kegiatan juga dirangkai dengan Talkshow Hibrid Solidaritas Cegah Stunting (Genting) bertema "Tumbuh Tanpa Batas."
Penghargaan diberikan kepada para mitra yang selama ini berkontribusi aktif dalam Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), sebuah inisiatif nasional yang fokus menekan angka stunting melalui kolaborasi lintas sektor.
Usai kegiatan, Ketua Tim Hubungan Antar Lembaga, Advokasi, KIE, dan Kehumasan BKKBN Riau, Sri Wahyuni, menjelaskan kondisi terbaru kasus stunting di Riau. Ia menyebut Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menjadi daerah dengan angka stunting tertinggi di provinsi.
"Kalau dibandingkan dengan tahun 2023, angka stunting Riau memang meningkat dari 13,6 persen menjadi 20,5 persen di tahun 2024. Bukan berarti kita tidak bekerja, semua pihak sudah berkolaborasi. Namun fenomena ini seperti gunung es—yang tampak di permukaan tidak menggambarkan seluruh masalah di lapangan," ujar Sri Wahyuni.
Ia menambahkan, Inhil, Kepulauan Meranti, dan Rokan Hilir menjadi wilayah dengan tantangan paling besar.
"Kondisi geografis perairan memengaruhi kualitas hidup masyarakat, terutama dalam ketersediaan air bersih dan fasilitas sanitasi," tambahnya.
Sementara itu, Kepala BKKBN RI, Wihaji, dalam talkshow "Tumbuh Tanpa Batas", menyebut Gerakan Genting merupakan warisan penting yang harus terus berlanjut.
"Ini warisan bersama yang perlu diteruskan. Target kita tahun 2024 prevalensi stunting turun ke 14 persen. Saya optimis, tidak ada yang tidak bisa kita capai kalau kita bekerja bersama," tegasnya.