BENGKALIS (RA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis memperketat pelaksanaan Program Makan Bersama Gizi (MBG) dengan memastikan seluruh pengelola dapur dan penjamah makanan di setiap Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG) bersertifikat laik higiene.
Langkah ini dilakukan lewat pelatihan terintegrasi dengan platform Sehat milik Kementerian Kesehatan RI. Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkalis menargetkan 100 persen SPPG memiliki sertifikat resmi.
"Setiap SPPG akan terus kami latih agar mampu mengelola pelaksanaan di dapur masing-masing dengan lebih baik," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis, Ermanto, Sabtu (4/10/2025).
Menurut Ermanto, peningkatan kapasitas ini juga bagian dari percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Sejak program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto diluncurkan, Dinkes Bengkalis rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur-dapur MBG.
"Begitu ada laporan dugaan makanan basi atau berulat, kami langsung turun sidak. Tugas kami memastikan makanan yang diberikan higienis dan layak konsumsi," tegas Ermanto.
Sementara itu, Plt. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Bengkalis, Yessica Vebrina, menyebutkan dua SPPG (Padekik dan Senggoro) sudah mencatat lebih dari 50 persen penjamah makanan yang ikut pelatihan.
"Rata-rata tiap SPPG punya sekitar 40 penjamah. Pelatihan dilakukan bertahap hingga 13 Oktober 2025, lalu dilanjutkan angkatan berikutnya. Dalam dua minggu, kami targetkan semua SPPG sudah menyesuaikan diri dan mendukung penuh program MBG," ujarnya.
Yessica juga mengungkapkan, Satgas MBG Bengkalis masih dalam proses pembentukan karena Surat Keputusan (SK) belum rampung.
"Kalau Satgas sudah terbentuk, kami berharap bisa lebih maksimal mengawal kelancaran program MBG demi generasi penerus bangsa," katanya.