JAKARTA (RA) - Lidah api yang membentuk motif Pucuk Rebung, buah khaman yang eksotis, hingga simbol Kapak Beliung yang sarat sejarah, berpadu dengan motif pompa migas yang gagah.
Inilah wajah-wajah batik khas Sumatera, karya binaan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1 Sumatera yang tak hanya indah dipandang, tetapi juga mengandung makna dan harapan.
Pada momentum Hari Batik Nasional, PHR menegaskan komitmennya bahwa kepedulian sosial dapat terjalin dalam sehelai kain.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PHR menghadirkan batik-batik khas daerah seperti Batik Mandau (Zona Rokan), Batik Khaman (Zona 4), dan Batik Lapas (Zona 1) yang bahkan digarap oleh warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi.
Program ini bukan hanya pelestarian budaya, tetapi juga pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat.
Di Zona Rokan, PHR bekerja sama dengan Politeknik Bengkalis mendampingi ibu-ibu PKK Kecamatan Mandau menghasilkan Batik Mandau. Motifnya beragam (pucuk rebung, bunga melati, daun duri, bolu kemojo, hingga lambang “Bermasa” (Bermarwah, Maju, Sejahtera) yang menjadi identitas Kabupaten Bengkalis).
Kini Batik Mandau telah menjadi salah satu pusat kerajinan kreatif kebanggaan daerah.
Di Zona 1, PHR menginisiasi Program Batik Lapas melalui kelompok Batik Kejora di Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi.
Batik menjadi wadah pemberdayaan sekaligus keterampilan hidup pasca-hukuman.
Beberapa motif Batik Lapas telah mendapatkan perlindungan Hak Cipta, termasuk motif Angso Duo, Pian Puan, hingga Korona.
Program ini memberi bekal keterampilan dan kepercayaan diri bagi warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan profesi yang bermartabat.
Sementara itu di Zona 4, melalui Rumah Kreatif Boek Khaman, generasi muda Karang Taruna Lubuk Raman berhasil melahirkan Batik Khaman.
Motif khasnya menampilkan buah khaman yang memiliki nilai histori mendalam, dipadukan dengan Kapak Beliung sebagai tumpal bawah kain.
Batik ini bukan sekadar kain, melainkan perbendaharaan etnik budaya yang mengangkat kisah lisan menjadi karya bernilai ekonomi.
Corporate Secretary PHR Regional 1 Sumatra, Eviyanti Rofraida Kamis (2/10/2025) menegaskan bahwa program batik binaan ini adalah bukti nyata komitmen perusahaan.
"Melalui dukungan kami terhadap batik-batik binaan PHR, kami tidak hanya merayakan Hari Batik Nasional, tetapi juga menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat. Program ini memastikan budaya kita terus hidup, memberdayakan, dan meningkatkan martabat masyarakat," ujarnya.