Produksi CPO Naik, Tapi Ekspor dan Konsumsi Dalam Negeri Malah Melorot

Jumat, 26 September 2025 | 06:39:40 WIB
Pekerja tengah memuat TBS sawit ke dalam truk

JAKARTA (RA) – Produksi minyak sawit mentah (CPO) Indonesia pada Juli 2025 mencatatkan pertumbuhan signifikan.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Mukti Sardjono, mengungkapkan produksi CPO mencapai 5,113 juta ton atau naik 6 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,823 juta ton.

Sejalan dengan itu, produksi minyak inti sawit (PKO) juga meningkat 6 persen menjadi 493 ribu ton dari 465 ribu ton pada Juni.

"Secara tahunan (year on year/YoY), total produksi CPO dan PKO hingga Juli 2025 telah mencapai 33,495 juta ton. Angka ini tumbuh sekitar 11,11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 30,146 juta ton," ujar Mukti dalam keterangan persnya.

Meski produksi meningkat, konsumsi domestik justru mengalami koreksi. Konsumsi oleokimia turun 3,65 persen menjadi 185 ribu ton dari 192 ribu ton pada bulan sebelumnya.

Penurunan juga terjadi pada konsumsi biodiesel yang turun 2,69 persen menjadi 1,051 juta ton dari 1,080 juta ton, serta konsumsi pangan yang turun tipis 0,25 persen menjadi 798 ribu ton dari 800 ribu ton.

Dari sisi ekspor, total pengiriman produk sawit ke luar negeri pada Juli juga menurun 1,92 persen menjadi 3,537 juta ton dari 3,606 juta ton pada Juni. Penurunan terbesar terjadi pada minyak sawit olahan yang anjlok 11,26 persen menjadi 2,307 juta ton. Ekspor olahan minyak inti sawit juga turun 1,70 persen menjadi 164 ribu ton.

Namun, ada peningkatan pada ekspor CPO yang melonjak 49,75 persen menjadi 626 ribu ton, serta ekspor oleokimia yang naik 4,33 persen menjadi 438 ribu ton.

"Jika dilihat dari negara tujuan, kenaikan ekspor terbesar terjadi ke India sebesar 126 ribu ton, Pakistan 118 ribu ton, dan Bangladesh 26 ribu ton. Sebaliknya, ekspor ke China, Afrika, Uni Eropa, Rusia, Malaysia, dan Amerika Serikat mengalami penurunan," jelas Mukti.

Menariknya, meski volume ekspor menurun, nilai ekspor justru meningkat. Nilai ekspor produk sawit Juli mencapai US$ 3,690 miliar, naik 1,46 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat US$ 3,636 miliar.

Secara akumulatif Januari–Juli 2025, nilai ekspor mencapai US$ 20,966 miliar atau melesat 41,59 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$ 14,808 miliar.

Mukti menjelaskan, kenaikan nilai ekspor tersebut ditopang oleh penguatan harga rata-rata CPO di pasar global. "Harga rata-rata CPO Januari–Juli 2025 tercatat US$ 1.191 per ton Cif Rotterdam. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar US$ 1.003 per ton," katanya.

Dengan stok awal Juli sebesar 2,530 juta ton, tambahan produksi CPO dan PKO sebesar 5,606 juta ton, serta konsumsi dalam negeri 2,034 juta ton dan ekspor 3,537 juta ton, maka stok akhir Juli tercatat naik menjadi 2,568 juta ton.

Terkini

Terpopuler