KUANSING (RA) - Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kuantan Singingi (Kuansing) bersama Forum Alumni BEM se-Riau (Fabem Riau) mendesak PT Agrinas Palma Nusantara agar memenuhi hak-hak buruh dan masyarakat terkait pengelolaan eks HGU PT Duta Palma di Kabupaten Kuansing.
Ketua Konsulat Cabang FSPMI Kuansing, Jon Hendri, SE, resmi menyerahkan draf kesepakatan kepada Kepala Regional Agrinas Wilayah Sumatra, Mayor Jenderal TNI (Purn) Joko Handoko, di Teluk Kuantan, Jumat (19/9/2025).
"Siapapun pemberi kerja, wajib memenuhi hak normatif buruh, mulai dari upah layak hingga BPJS Ketenagakerjaan," tegas Jon Hendri didampingi Sekretaris FSPMI Kuansing, Arif Cahyadi.
Menurutnya, draf kesepakatan tersebut memuat poin perlindungan bagi pekerja tetap maupun buruh harian lepas (BHL).
"Kami tidak ingin karyawan yang sudah puluhan tahun bekerja justru kehilangan haknya saat diberhentikan. Buruh BHL pun harus mendapat upah layak dan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya.
Ketua Fabem Riau, Heri Guspendri, menegaskan agar PT Agrinas konsisten dengan aspirasi masyarakat, terutama pemberian 20 persen lahan dari HGU untuk warga tempatan serta pengukuran ulang luasan eks lahan PT Duta Palma.
"Kami menduga ada penguasaan lahan yang melebihi HGU. Kelebihan itu seharusnya dikembalikan kepada masyarakat lewat mekanisme sah," kata Heri.
Fabem Riau juga mendesak agar kerja sama operasional dilakukan dengan Koperasi Merah Putih, sesuai program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.
"Kami yakin bila Bapak Prabowo mengetahui kondisi ini, beliau akan sangat prihatin. Asta Cita beliau jelas berpihak kepada masyarakat kecil," tambahnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Regional Agrinas Wilayah Sumatra, Mayor Jenderal TNI (Purn) Joko Handoko, menyatakan pihaknya menyambut baik aspirasi yang disampaikan.
"Semua aspirasi akan kami pelajari untuk ditindaklanjuti,” ujarnya singkat.
Aliansi Anak Kuansing Bersatu yang turut hadir menegaskan akan kembali menggelar aksi jika tidak ada titik terang dari pihak berkompeten.
Mereka bahkan membuka opsi penyetopan akses jalan produksi eks PT Duta Palma sebagai bentuk tekanan.
Pertemuan tersebut dihadiri seluruh komponen Aliansi Anak Kuansing Bersatu bersama pimpinan PT Agrinas Wilayah Sumatra.
Untuk diketahui, Aliansi Anak Kuansing Bersatu terdiri dari berbagai elemen masyarakat, organisasi mahasiswa, dan serikat pekerja.