Wamen Komdigi Buka Silaturahmi PWI, Tekankan Pentingnya Persatuan Wartawan

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 13:41:39 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria, membuka Silaturahmi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung BPPTIK Komdigi, Cikarang, Sabtu (30/8/2025).

BEKASI (RA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria, membuka Silaturahmi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung BPPTIK Komdigi, Cikarang, Sabtu (30/8/2025).

Acara ini juga dihadiri Ketua Dewan Pers, Komaruddin Hidayat, Kepala BPSDM Hukum, Gusti Ayu Suwardani, serta Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komdigi, Fifi Aleyda Yahya.

Dalam sambutannya, Nezar menekankan pentingnya menjaga persatuan wartawan di tengah tantangan arus informasi yang semakin kompleks.

"Persatuan bukan hanya untuk PWI, tetapi untuk seluruh ekosistem pers Indonesia. Dengan bersatu, kita bisa menghadapi tantangan besar, termasuk disrupsi informasi akibat media sosial," ujarnya.

Nezar juga menyoroti peran strategis PWI sebagai organisasi wartawan tertua di Indonesia. Menurutnya, PWI memiliki nilai sejarah yang besar karena ikut berperan dalam perjuangan kemerdekaan serta meletakkan dasar-dasar jurnalisme nasional.

"PWI adalah kakak tertua di antara organisasi media lainnya. Kini saatnya menatap ke depan, memperkuat solidaritas, dan menjaga semangat kebersamaan," tambahnya.

Mengenai relevansi jurnalisme di era digital, Nezar menegaskan bahwa profesionalisme menjadi kunci.

"Di media sosial, konfirmasi dan akurasi sering diabaikan. Jurnalisme profesional hadir untuk meluruskan kekacauan informasi," jelasnya.

Silaturahmi ini juga menjadi pembuka Kongres Persatuan PWI 2025, forum bersejarah yang mempertemukan dua kepengurusan PWI yang sempat berjalan terpisah.

Dua calon Ketua Umum, Hendry CH Bangun dan Akhmad Munir, serta dua calon Ketua Dewan Kehormatan, Sihono HT dan Atal S. Depari, resmi maju dalam kongres.

Dalam pidato kuncinya, Ketua Dewan Pers, Komaruddin Hidayat, menekankan posisi strategis PWI yang sempat terbelah dalam dunia pers Indonesia.

"Kita berharap PWI tidak lagi terbelah. Matahari kembar bisa membuat cahaya makin terang, tapi juga bisa saling bertabrakan. Dulu, PWI bahkan lebih besar dari Dewan Pers. PWI ibarat partai besar, mirip NU dan Muhammadiyah," kata Komaruddin.

Komaruddin menambahkan bahwa pers sejak dulu menjadi bagian penting perjuangan bangsa.

"Kemerdekaan kita juga hasil olahan kata-kata. PWI sejak awal menjadi pionir membangun peradaban lewat kekuatan kata. Maka tugas pers hari ini adalah menjaga warisan itu," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPSDM Hukum, Gusti Ayu Suwardani, mengingatkan pentingnya kredibilitas dan integritas bagi organisasi wartawan.

"PWI adalah organisasi besar, jangan mudah terpancing oleh hal-hal yang viral tetapi belum tentu benar. Tugas wartawan adalah menjaga kredibilitas dan integritas informasi," tegasnya.

Silaturahmi ini dihadiri ratusan peserta dari unsur peserta penuh, peninjau, panitia SC dan OC, serta calon Ketua Umum dan Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat periode 2025-2030.

Kongres Persatuan PWI 2025 dijadwalkan dimulai pukul 13.00 WIB dengan diikuti representasi dari 39 provinsi dan total 87 suara.

Tags

Terkini

Terpopuler