PEKANBARU (RA) – Rapat penetapan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit untuk periode 27 Agustus hingga 2 September 2025 yang digelar Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau terpaksa ditunda.
Seharusnya rapat berlangsung pada Selasa (26/8/2025), namun ditangguhkan hingga Rabu (27/8/2025) karena banyak perusahaan kelapa sawit tidak mengirimkan perwakilannya. Akibatnya, peserta rapat tidak memenuhi kuorum yang dipersyaratkan.
"Rapat tim harga ditunda karena banyak perwakilan perusahaan tidak hadir," ujar Katimin, perwakilan petani sawit plasma dari Asosiasi Aspek-Pir.
Katimin menilai, absennya sejumlah perusahaan menunjukkan sikap yang tidak menghormati mekanisme penetapan harga TBS. Ia meminta agar Disbun Riau bersikap tegas dengan memberikan sanksi kepada perusahaan yang berulang kali mangkir.
"Penetapan harga ini sangat penting bagi petani. Kalau perusahaan sering tidak hadir, tentu merugikan petani yang menunggu kepastian harga. Kami minta Disbun memberi sanksi tegas," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Disbun Riau, Defris Hatmaja, membenarkan penundaan rapat. Ia menegaskan, rapat akan dilanjutkan besok pagi dengan harapan seluruh perusahaan dapat hadir.
"Besok pagi dilanjutkan rapatnya karena hari ini peserta tidak kuorum," kata Defris.
Lebih lanjut, Defris menyebut pihaknya akan segera melayangkan surat teguran kepada perusahaan yang tidak hadir. Menurutnya, kehadiran perusahaan sangat krusial karena harga TBS ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama antara petani, perusahaan, dan pemerintah.
"Kami akan kirim surat teguran agar mereka lebih disiplin. Rapat penetapan harga TBS bukan sekadar formalitas, tapi menyangkut kepentingan petani sawit di Riau," tambahnya.
Seperti diketahui, Riau merupakan provinsi dengan areal perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia. Mekanisme rapat penetapan harga TBS rutin dilakukan setiap pekan oleh tim yang terdiri dari unsur pemerintah, perusahaan, dan perwakilan petani. Hasil rapat ini menjadi acuan harga resmi TBS yang berlaku di seluruh wilayah Riau.