PEKANBARU (RA) - Kota Pekanbaru kembali berhasil meraih Penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Nindya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) pada Jumat (8/8/2025) lalu.
Penghargaan yang diterima Wakil Walikota Markarius Anwar itu menjadi pengukuhan sebagai kota yang ramah dan aman bagi generasi penerus.
Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Pekanbaru Sulastri Agung mengaku sangat bangga atas peraihan tersebut.
"Kita tentu sangat bangga dan mengapresiasi kinerja Pemko Pekanbaru dalam mewujudkan predikat ini. Namun tetap tidak akan berpuas hati, karena kita akan terus belerja untuk mengejar ke level lebih baik," kata Sulastri.
Sulastri menyebutkan, pihaknya akan terus berkomitmen membantu kerja Pemerintah Kota Pekanbaru untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Kita berkomitmen untuk terus meningkatkan taraf kehidupan Pekanbaru agar dapat mempertahankan predikat Kota Layak Anak. Apa yang menjadi kekurangan, InsyaAllah akan kita perbaiki," ungkapnya.
Terkait kasus eksploitasi anak yang masih terjadi di Kota Pekanbaru, Sulastri menyebutkan akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan berupaya melakukan pendekatan persuasif dalam penanganan.
"Kita tentu melakukan pendekatan persuasif, memberikan edukasi kepada orang tua yang menjadikan anak tempat bergantung hidup atau melakukan eksploitasi terhadap anaknya. Kita akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial, akan kita lakukan pendataan," ungkapnya.
Diakui Sulastri, hal ini menjadi tantangan tersendiri, dikarenakan masyarakat yang melakukan hal tersebut tidak beridentitas Kota Pekanbaru dan bersifat nomaden.
"Memang hal ini tidak akan mudah, karena setelah kita lakukan pendataan, para orangtua itu, tidak ber-KTP Kota Pekanbaru. Mereka merupakan pendatang yang berlalu lalang dan bertempat tinggal di Pekanbaru secara sementara," pungkasnya.