Menjaga Warisan Merangkai Peradaban, Lomba Mural Warnai Kemeriahan Kenduri Riau 2025

ANI
Jumat, 08 Agustus 2025 | 11:58:41 WIB
Kenduri Riau 2025 kembali menghadirkan berbagai kegiatan yang menarik perhatian publik, salah satunya adalah Lomba Mural.

PEKANBARU (RA) - Kenduri Riau 2025 kembali menghadirkan berbagai kegiatan yang menarik perhatian publik, salah satunya adalah Lomba Mural. Acara ini diadakan di Jalan Sultan Syarif Kasim, Kota Pekanbaru, Riau.

Mengusung tema "Menjaga Warisan, Merangkai Peradaban" dengan tagline "Satu Suara, Sejuta Warisan", seni lukis itu menjadi sorotan tersendiri di tengah perhelatan besar yang memadukan budaya, seni, dan ekonomi kreatif.

Lomba ini mengundang seniman-seniman untuk menyalurkan bakat dalam sebuah kompetisi yang tak hanya menonjolkan kreativitas, tetapi juga memperkenalkan keindahan mural kepada masyarakat.

Beberapa peserta terlihat sangat antusias dengan tema yang diusung. Bahkan ada yang mengambil inspirasi dari tokoh legenda Melayu Riau, keindahan destinasi wisata Riau, hingga flora dan fauna khas bumi lancang kuning.

Salah seorang peserta, Rameysa Chayyira Rania menyebutkan perlombaan ini menjadi ruang bagi dirinya untuk menyalurkan kreatifitas.

"Kita sangat berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau yang telah melaksanakan perlombaan ini. Karena menjadi ajang memperkenalkan kebudayaan Riau melalui mural ini," kata Rameysa.

Panitia Lomba Mural Kenduri Riau 2025, Arnindo menyebutkan 20 tim berkompetisi untuk menunjukkan kemampuan dalam seni mural, menyuguhkan keindahan budaya dan seni, serta memberikan pengalaman unik bagi para pengunjung.

"Proses lomba mural berlangsung selama satu hari ini, memberikan waktu kepada para seniman untuk menggarap karya mereka di dinding-dinding yang telah disediakan oleh panitia. Peserta diberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam mengolah warna, komposisi, dan pesan yang ingin disampaikan melalui mural," katanya, Jumat (8/8/2025).

Dikatakan Arnindo, pada lomba mural tahun ini memiliki sedikit perbedaan dibanding tahun sebelumnya. Yang mana, pada tahun ini diperuntukkan kepada seluruh peserta tanpa kategori apapun.

"Kalau tahun lalu itu minat pesertanya hanya dari pelaku seniman dan profesional, namun pada tahun ini juga datang dari pelajar SMA. Dan merupakan masyarakat Indonesia, jadi tidak tertuju hanya satu atau beberapa kalangan saja," ucapnya.

Dijelaskan, ada beberapa tahapan penilaian yang dilakukan oleh dewan juri dalam menilai mural. Pertama kali menjadi acuan utama lomba ini adalah peserta harus sesuai dengan tema Kenduri Riau.

Oleh karena itu, para peserta diharuskan menyajikan karya yang mencerminkan tema tersebut dengan memanfaatkan varian warna dan menyampaikan pesan secara relevan.

"Selain menilai keindahan, pertama kali yang kita nilai itu adalah sesuaikan tema yang berbau melayu serumpun dan warisan budaya. Pasti otomatis muralnya itu harus memiliki kecocokan warna," katanya.

Tak hanya estetika dan kreativitas, kerapian serta teknik menggambar juga menjadi poin penting dalam penilaian. Ia menambahkan, kekompakan tim juga menjadi aspek yang mempengaruhi penentuan jadi juara.

"Kami juga menilai kerapihan dalam menggambar, misalnya jika ada banyak tumpahan cat, itu pasti mempengaruhi penilaian. Terlebih lagi kita melaksanakan di jalan raya, tentu kebersihan juga perlu kita perhatikan," sebutnya.

Diungkapkan, lomba ini juga memberikan kesempatan bagi seniman-seniman muda dan berbakat untuk tampil menunjukkan kreativitasnya. Hadiah yang ditawarkan juga menarik, mulai dari uang tunai jutaan rupiah dan juga sertifikat bagi para pemenang.

Menurutnya, pemberian hadiah ini diharapkan menjadi bentuk apresiasi dan motivasi tambahan bagi para peserta untuk menampilkan karya terbaik mereka.

"Harapannya sih memang muncul talenta-talenta baru terkait mural ini, karena mural salah satu dari ekonomi kreatif. Jadi kedepannya juga saya harap dari Dinas Pariwisata terus melakukan inovasi-inovasi dan perlombaan mural ini tetap terjaga," harapanya.

Selain itu, Arnindo juga berharap mural menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Provinsi Riau.

"Kita juga butuh sinergi antara pemerintah dan pelaku serta komunitas untuk memperkenalkan kebudayaan Melayu melalui mural ini," pungkasnya.

Tags

Terkini

Terpopuler