ROHIL (RA) - Kepolisian Sektor (Polsek) Bangko Pusako kembali menunjukkan komitmennya dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah hukumnya. Kali ini, melalui kegiatan sambang warga, Bhabinkamtibmas Kelurahan Bangko Kiri, Aipda M. Rifai Harahap, menyampaikan maklumat larangan membuka lahan dengan cara dibakar, Selasa (5/8/2025).
Kapolsek Bangko Pusako, Iptu Bahagia Ginting, menegaskan bahwa pihaknya terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat guna mencegah terjadinya karhutla yang kerap terjadi saat musim kemarau.
"Kami mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk menghindari dampak buruk dari kebakaran hutan dan lahan yang bisa merugikan lingkungan, kesehatan, dan perekonomian masyarakat," ujar Iptu Bahagia Ginting.
Sosialisasi tersebut dilakukan secara langsung kepada masyarakat di Kelurahan Bangko Kiri.
Dalam kesempatan itu, Aipda M. Rifai Harahap juga membacakan isi maklumat Kapolda Riau yang menegaskan bahwa tindakan membakar hutan dan lahan merupakan tindak pidana dan dapat dikenakan sanksi hukum sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
"Kami berharap masyarakat memahami bahwa membakar lahan bukanlah solusi, melainkan pelanggaran hukum. Jika masih ada yang nekat melakukannya, akan kami tindak tegas sesuai ketentuan yang berlaku," tegas Iptu Bahagia Ginting.
Selain imbauan, Polsek Bangko Pusako juga aktif melakukan patroli terpadu bersama instansi terkait seperti TNI, Manggala Agni, dan pihak kelurahan untuk memantau kondisi lahan-lahan rawan terbakar.
Iptu Bahagia Ginting juga menambahkan bahwa peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Kesadaran kolektif masyarakat adalah kunci utama dalam mencegah bencana karhutla. Mari kita jaga bersama lingkungan demi masa depan anak cucu kita," ucapnya.