PEKANBARU (RA) – Setelah sempat menurun akibat hujan dalam beberapa hari terakhir, jumlah titik panas (hotspot) di Provinsi Riau kembali mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang dirilis oleh BMKG Pekanbaru pada Seasa pagi (29/7/2025), terpantau sebanyak 45 hotspot di wilayah Riau.
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Gita Dewi S, menjelaskan bahwa dari total tersebut, empat titik memiliki tingkat kepercayaan tinggi dan telah dipastikan sebagai titik api.
"Empat titik api itu masing-masing tersebar di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan; Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu; serta dua titik di Simpang Kanan, Kabupaten Rokan Hilir," ujar Gita.
Selain itu, 13 titik panas terdeteksi dengan tingkat kepercayaan sedang, sementara 28 titik lainnya berada pada level kepercayaan rendah.
Dari pantauan BMKG melalui citra satelit, titik panas terbanyak terpantau di Kabupaten Rokan Hilir 12 titik dan Indragiri Hulu 11 titik. Kemudian Kepulauan Meranti 10 titik, Pelalawan 9 titik, Kota Dumai 1 titik dan Indragiri Hilir 1 titik.
Secara keseluruhan, total hotspot di Pulau Sumatera hari ini mencapai 249 titik, dengan sebaran tertinggi berada di Aceh (115 titik), disusul Sumatera Utara (45 titik) dan Riau (45 titik).
Kondisi ini menunjukkan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali meningkat di beberapa wilayah, khususnya di Riau.
BMKG mengimbau masyarakat dan pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan serta menghindari aktivitas pembakaran lahan, terutama di tengah cuaca panas dan angin kencang yang dapat mempercepat penyebaran api.