Angka Kedatangan Bayi ke Posyandu Masih 70 Persen, Ini Arahan Ketua TP PKK Riau

ANI
Jumat, 25 Juli 2025 | 17:56:46 WIB
TP PKK Riau upayakan angka kedatangan bayi ke posyandu terus meningkat.

RIAU (RA) - Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Riau Henny Sasmita Wahid menyebutkan pihaknya terus berupaya dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

"Kami terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melakukan kunjungan secara bertahap ke posyandu di Riau agar memastikan fasilitas kesehatan itu benar dirasakan oleh masyarakat," kata Henny Sasmita Wahid, Jumat (25/7/2025).

Terlebih lagi, Pemerintah Provinsi Riau mendapati angka kehadiran bayi ke posyandu saat ini masih sebesar 70 persen. Angka tersebut terbilang belum sesuai target, dimana bisa mencapai lebih dari 90 persen.

"Kunjungan kami juga merupakan bentuk dorongan dan motivasi agar kader-kader kami dapat terus melakukan sosialisasi secara merata kepada masyarakat yang memiliki anak balita agar datang ke posyandu," katanya.

"Karena anak sehat itu sangat bergantung bagaimana dia mendapatkan haknya. Mulai dari pemberian imunisasinya, pola makannya dan cara keluarga mwnjaga kesehatannya. Itulah fungsi kader kami untuk memberikan sosialisasi," ungkap Henny Sasmita.

Dirinya juga melakukan rapat dan koordinasi secara rutin bersama TP PKK tingkat kabupaten kota agar mencapai program kerja.

"Kami sering rapat bersama kabupaten kota. Saya kasih PR untuk bagaimana kita bisa bersama-sama meningkatkan kunjungan posyandu, meningkatkan capaian IVA Test dan menurunkan angka zero dose, menurunkan angka stunting," ungkapnya.

Namun, dikatakan Henny Sasmita, program pemerintah tidak akan terlaksana jika tak ada dukungan dari masyarakat. Maka dari itu, dirinya berharap masyarakat turut berperan aktif dalam menyukseskan program pemerintah.

"Kami selalu melakukan koordinasi dengan kabupaten kota, karena sesungguhnya kita tidak bisa bekerja sendiri dan harus bekerjasama. Namun, semangat ini tentunya tidak bisa hanya ada di Pemerintah, kami juga berharap masyarakat mau ikut menyukseskan," ungkapnya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Riau M Job Kurniawan menyebutkan bahwa kader PKK, bidan desa, dan petugas Posyandu harus aktif menjemput bola. Jika diketahui ada bayi yang tidak hadir, maka mereka harus mengunjungi rumah bayi tersebut untuk mengetahui penyebabnya.

"Kalau ada bayi yang tidak ke Posyandu, saya rasa kita bisa intervensi untuk mendatangi bayinya ke rumahnya, agar tahu alasan orang tua tidak membawa bayinya ke Posyandu," jelasnya.

Langkah ini penting agar penanganan gizi bayi tidak terputus sebab kendala kehadiran bayi di Posyandu. Ia meyakini bahwa dengan pendekatan langsung, angka partisipasi akan meningkat secara signifikan.

"Maka, hal ini perlu koordinasikan dengan baik antara pemerintah kabupaten/kota, dan kecamatan. Maka, kita harus berkomitmen untuk bersama-sama melakukan intervensi," sebutnya.

Terkini

Terpopuler