PEKANBARU (RA) - Upaya Ketua TP PKK Kota Pekanbaru, Hj Sulastri Agung bersama Dinas Kesehatan setempat dalam memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pentingnya imunisasi terhadap bayi berbuah manis.
Hasilnya, Kota Pekanbaru menjadi peringkat ke-5 tertinggi capaian imunisasi bayi lengkap, dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Riau. Peringkat ini diperoleh berdasarkan data Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) periode Januari hingga Juni 2025.
Capaian imunisasi bayi lengkap dalam enam bulan terakhir Pekanbaru sebesar 24,03 persen. Pekanbaru menjadi peringkat ke-5 dari 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau.
Capaian ini menunjukkan hasil yang sangat positif, dimana sebelumnya Pekanbaru berada di peringkat 10 besar. Dalam beberapa bulan terakhir, Ketua TP PKK Kota Pekanbaru, Sulastri rutin turun ke Posyandu dan Puskesmas menyampaikan langsung edukasi.
"Alhamdulillah, capaian imunisasi bayi lengkap kita alami peningkatan dibandingkan sebelumnya," kata Ketua TP PKK Kota Pekanbaru, Hj Sulastri Agung.
Dengan capaian ini, menjadi cambuk dan semangat baginya untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi pentingnya imunisasi bayi lengkap ke fasilitas kesehatan.
Tim PKK Kota Pekanbaru bersama dinas kesehatan rutin turun ke Posyandu dan Puskesmas. Mereka memberikan edukasi dan sosialisasi ke masyarakat terkait pentingnya imunisasi lengkap.
Mereka juga mengedukasi IVA tes atau Inspeksi Visual dengan Asam Asetat, adalah metode deteksi dini kanker serviks (leher rahim) kepada para ibu di Posyandu.
"Untuk perempuan yang sudah berumah tangga, dan melakukan hubungan seks itu sebaiknya melakukan IVA tes untuk deteksi dini dan skrining kanker serviks," tambah Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr Fira Septiyanti.
Fira mengaku sosialisasi dan edukasi ke Posyandu dan Puskesmas di seluruh kelurahan terus dilakukan. Mereka turun guna menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi lengkap pada bayi.
Secara umum, kata dia, tingginya capaian imunisasi di Kota Pekanbaru menjadi indikator positif atas upaya pemerintah setempat melalui Dinas Kesehatan dalam meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak.
Ia menambahkan imunisasi tidak hanya mencegah lebih dari 25 jenis penyakit, tetapi juga menyelamatkan dua hingga tiga juta jiwa setiap tahun secara global, serta berkontribusi menekan resistensi antibiotik melalui pencegahan infeksi sejak dini.
"Masih ada masyarakat kita yang perlu kita ajak untuk mengakses layanan imunisasi di Posyandu dan Puskesmas maupun fasilitas kesehatan lain. Posyandu itu sasarannya tidak bayi saja, tapi balita, ibu, anak usia pra sekolah, sekolah, dan remaja," paparnya.