KAMPAR (RA) - Kepolisian Sektor Tapung terus memimpin penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Dusun II Sei Pantau, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.
Hingga hari kedelapan, Sabtu (5/7/2025), upaya pemadaman difokuskan pada proses pendinginan di area gambut yang telah terbakar seluas 10 hektare.
Kapolsek Tapung Kompol David Harisman menyampaikan bahwa kondisi lahan yang terbakar merupakan gambut dengan kedalaman 1 hingga 2,5 meter, sehingga memiliki potensi tinggi untuk munculnya kembali titik api.
"Meskipun api telah dikendalikan, kami terus lakukan pendinginan untuk mencegah kebakaran susulan," ujarnya.
Penanganan dilakukan oleh tim gabungan sebanyak 57 personel, yang terdiri dari anggota Polri, Manggala Agni, BPBD Kampar, dan Masyarakat Peduli Api (MPA).
Tim dibagi menjadi empat regu utama, tiga di darat untuk sektor utara, tengah, dan selatan, serta satu tim udara sebagai cadangan.
Untuk mendukung operasi ini, tim dilengkapi dengan 5 kendaraan roda empat, 12 kendaraan roda dua, 9 unit mesin pompa air, serta 100 gulung selang pemadam.
Seluruh peralatan digunakan secara bergantian di sektor prioritas yang masih mengeluarkan asap dari dalam gambut.
Kompol David menekankan pentingnya kerja sama antarlembaga dalam penanganan Karhutla.
"Saya mengapresiasi kerja keras dan soliditas tim gabungan yang telah berjibaku di lapangan. Kolaborasi ini sangat krusial dalam menjaga keselamatan lingkungan dan masyarakat," tegasnya.
Ia juga menyebut bahwa tantangan di lapangan tidak hanya soal medan yang sulit, tetapi juga kondisi cuaca panas dan angin yang bisa memicu api kembali menyala. Oleh karena itu, pengawasan di lokasi tetap dilakukan secara ketat setiap hari.
Sementara itu, pihak kepolisian juga telah memulai proses penyelidikan untuk mencari tahu penyebab kebakaran.
"Kami sedang mengumpulkan bukti dan keterangan dari saksi untuk memastikan apakah kejadian ini akibat kelalaian, unsur kesengajaan, atau faktor alam," ungkap Kompol David.