RIAU (RA) — Kinerja perdagangan luar negeri Provinsi Riau menunjukkan capaian positif pada Mei 2025. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, nilai ekspor Riau pada bulan tersebut mencapai US$1,64 miliar, sementara nilai impor tercatat sebesar US$138,05 juta.
Kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi menyampaikan bahwa nilai ekspor yang tinggi tersebut menunjukkan kontribusi besar sektor unggulan Riau, terutama dari komoditas pertanian, kehutanan, serta industri pengolahan berbasis minyak kelapa sawit dan turunannya.
“Ekspor Riau pada Mei 2025 masih didominasi oleh komoditas nonmigas, dengan kontribusi utama berasal dari kelapa sawit dan produk turunannya, serta beberapa komoditas hasil hutan,” ujar Asep.
Sementara itu, nilai impor Riau yang tercatat sebesar US$138,05 juta sebagian besar berasal dari bahan baku dan barang modal. Impor terbesar datang dari sektor mesin, peralatan mekanis, serta bahan kimia industri.
Dengan perbandingan nilai ekspor dan impor tersebut, neraca perdagangan luar negeri Provinsi Riau pada Mei 2025 mengalami surplus yang signifikan. Surplus ini mengindikasikan bahwa Riau masih menjadi daerah penyumbang devisa bersih bagi Indonesia, terutama melalui ekspor komoditas unggulan.
Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM diharapkan akan terus mendorong peningkatan daya saing produk ekspor lokal serta membuka akses pasar ke berbagai negara mitra dagang baru.
Langkah-langkah strategis juga dilakukan untuk memperkuat struktur industri hilir di daerah, agar nilai tambah dari hasil produksi dalam negeri bisa terus meningkat.
Dengan tren ekspor yang tetap kuat dan impor yang terjaga, prospek perdagangan luar negeri Provinsi Riau pada semester kedua 2025 dinilai tetap stabil, meskipun tetap perlu mencermati dinamika harga komoditas global dan tantangan geopolitik yang memengaruhi rantai pasok dunia.