Dukung Penertiban TNTN, Ratusan Massa Gelar Aksi Damai di Kejati dan Kantor Gubernur Riau

Selasa, 24 Juni 2025 | 18:09:22 WIB

PEKANBARU (RA) - Suara dukungan untuk penyelamatan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) menggema di jantung ibu kota Provinsi Riau. Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Penyelamat Habitat Gajah menggelar aksi damai, Selasa (24/6/2025).

Aksi berlangsung di dua titik strategis,  Kantor Gubernur Riau dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau. Di tengah panasnya aspal, massa tampil tertib membawa poster, spanduk, hingga dua boneka gajah bernama Tari dan Domang, simbol kepedulian mereka terhadap nasib Gajah Sumatera yang terusir dari habitatnya sendiri.

Koordinator aksi, Daffa Habza, dalam orasinya membacakan petisi terbuka yang berisi lima tuntutan utama. Di antaranya: penindakan tegas terhadap perambah hutan, pemulihan ekosistem TNTN, serta pelibatan aktif masyarakat adat dalam perlindungan kawasan.

"Kerusakan TNTN bukan hanya soal lingkungan, tapi soal kehilangan rumah bagi makhluk hidup yang tak bisa bersuara. Hari ini kami bersuara untuk mereka," tegas Daffa.

Di Kantor Gubernur Riau, massa disambut oleh Kepala Satpol PP Provinsi Riau, Hadi Penandio. Ia menerima boneka gajah Tari sebagai lambang amanah masyarakat.

Dalam keterangannya, Hadi menyatakan bahwa pemerintah mendukung penuh upaya Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) dan akan mendorong penegakan hukum tanpa pandang bulu.

Usai di kantor gubernur, barisan massa bergerak ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau. Di sana, perwakilan dari Satgas PKH unsur Kejati, Simon, menyambut kedatangan mereka. Simon menegaskan bahwa Kejaksaan siap mengawal proses hukum terhadap pelaku kejahatan lingkungan di kawasan konservasi.

"Kami tegak lurus. Aspirasi teman-teman hari ini memperkuat semangat kami dalam menindak para pelanggar hukum lingkungan," ujar Simon.

Di sela aksi, peserta juga membacakan puisi lingkungan dan melakukan doa bersama. Aksi damai ini tak hanya menjadi ajang penyampaian aspirasi, tetapi juga momentum refleksi bahwa keberlangsungan TNTN adalah tanggung jawab bersama, antara negara, masyarakat, dan semua pihak yang peduli.

"Besok, kami ingin Tari dan Domang tak hanya menjadi simbol. Kami ingin hutan Tesso Nilo kembali jadi rumah yang layak bagi mereka, bukan tempat perburuan atau perambahan," tutup Daffa.

Terkini

Terpopuler