Rupiah Melemah ke Rp 16.858 per Dolar AS, Didorong Sentimen Perang Tarif

Selasa, 08 April 2025 | 06:22:00 WIB
Ilustrasi. (Foto: ist)

JAKARTA (RA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan pagi ini, Senin (8/4/2025). Rupiah tercatat turun 0,22 persen ke level Rp 16.858 per dolar AS, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di Rp 16.822.

Pelemahan ini terjadi di tengah pergerakan yang bervariasi dari mata uang utama kawasan Asia. Baht Thailand tercatat turun tipis 0,01 persen, sementara won Korea Selatan justru menguat 0,22 persen. Yen Jepang menguat 0,16 persen, sedangkan ringgit Malaysia melemah 0,08 persen terhadap dolar AS.

Di sisi lain, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama dunia, justru mengalami pelemahan sebesar 0,25 persen ke posisi 102,71. Melemahnya indeks dolar AS ini tak mampu mendorong rupiah ke zona hijau.

Menariknya, rupiah justru mencatatkan penguatan signifikan terhadap beberapa mata uang utama lainnya. Terhadap euro, rupiah menguat tajam sebesar 2,84 persen ke level Rp 18.421. Terhadap poundsterling Inggris, rupiah naik 0,94 persen ke Rp 21.498, dan terhadap dolar Australia menguat 1,50 persen ke level Rp 10.143.

Analis pasar keuangan, Lukman Leong, menjelaskan bahwa tekanan terhadap rupiah masih disebabkan oleh ketegangan geopolitik dan kebijakan ekonomi global, khususnya yang datang dari Amerika Serikat.

"Nilai tukar rupiah masih berada dalam tekanan terhadap dolar AS karena sentimen negatif dari perang tarif yang dipicu oleh kebijakan Presiden Donald Trump," ujar Lukman, dilansir dari Rm.id.

Ia menambahkan, eskalasi ketegangan dagang antara AS dan mitra dagangnya memicu kekhawatiran pelaku pasar, yang cenderung menghindari aset-aset berisiko (risk off) seperti mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

"Akibat kondisi tersebut, pelaku pasar lebih memilih aset safe haven, seperti dolar AS, emas, dan obligasi AS," tambahnya.

Lukman memproyeksikan bahwa pergerakan rupiah hari ini akan berada di kisaran Rp 16.700 hingga Rp 17.000 per dolar AS, tergantung pada arah sentimen pasar dan dinamika data ekonomi global yang dirilis dalam waktu dekat.

 

Tags

Terkini

Terpopuler