Wall Street Ditutup Menguat, Investor Waspada Menjelang Kebijakan Tarif Trump

Selasa, 01 April 2025 | 06:32:00 WIB
Ilustrasi/Net.

JAKARTA (RA) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat setelah sebelumnya sempat menyentuh level terendah dalam enam bulan. Namun, investor tetap waspada menjelang pengumuman kebijakan tarif baru oleh Presiden AS Donald Trump yang berpotensi memperburuk inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Dikutip dari CNBC International, indeks S&P 500 naik 0,55 persen ke level 5.611,85 setelah sebelumnya sempat anjlok hingga 1,65 persen. Indeks Nasdaq Composite melemah tipis 0,14 persen ke level 17.299,29, sementara Dow Jones Industrial Average melonjak 417,86 poin atau 1 persen menjadi 42.001,76 pada penutupan perdagangan Senin (31/3/2025) waktu setempat atau Selasa pagi WIB.

Meskipun mayoritas indeks ditutup menguat, secara keseluruhan Wall Street mencatat kinerja buruk sepanjang Maret dan kuartal I-2025. S&P 500 tercatat turun 5,8 persen sepanjang bulan Maret, menjadi penurunan bulanan terbesar sejak Desember 2022. Nasdaq jatuh lebih dalam dengan penurunan 8,2 persen, sementara Dow Jones mengalami pelemahan sebesar 4,2 persen.

Saham Tesla menjadi salah satu yang paling terpukul, anjlok 11,5 persen selama Maret dan jatuh 36 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini. Penurunan lebih parah terakhir kali terjadi pada akhir 2022, ketika saham Tesla merosot 54 persen setelah CEO Elon Musk menjual lebih dari 22 miliar dolar AS saham Tesla untuk membiayai akuisisi Twitter.

Di tengah kondisi pasar yang bergejolak, Trump mengonfirmasi bahwa kebijakan tarif baru yang akan diumumkan pada Rabu (2/4/2025) mendatang akan berlaku untuk "semua negara." Namun, rincian kebijakan tersebut masih belum jelas, sehingga menciptakan ketidakpastian di pasar.

"Akibatnya, investor cenderung menjual saham lebih dulu dan menunggu perkembangan. Ini memiliki potensi untuk menciptakan aksi jual panik, diikuti dengan reli pemulihan," ujar Kepala Strategi Global di Freedom Capital Markets, Jay Woods.

Sementara itu, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Trump telah meminta penasihatnya untuk mengambil sikap lebih agresif dalam menerapkan kebijakan tarif. Keputusan ini dinilai dapat berdampak signifikan terhadap laju inflasi dan stabilitas ekonomi global.

Tags

Terkini

Terpopuler