BENGKALIS (RA) – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis dan Pemerintah Provinsi Riau dalam membangun jembatan penghubung antara Pulau Bengkalis dan Daratan Sumatera semakin nyata.
Melalui kerja sama yang telah disepakati dalam Memorandum of Understanding (MoU), Pemkab Bengkalis di bawah kepemimpinan Kasmarni-Bagus Santoso, dan Pemerintah Provinsi Riau di bawah Pj Gubernur SF Hariyanto, sepakat untuk berbagi tugas guna mewujudkan proyek strategis ini.
Dalam kesepakatan, Pemkab Bengkalis bertanggung jawab atas pembebasan lahan, studi kelayakan (Feasibility Study), dan analisis dampak lingkungan (AMDAL). Sebagian dari tanggung jawab ini telah diselesaikan oleh Pemkab Bengkalis.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Riau mulai melaksanakan tahap pembuatan desain dasar (Basic Design), yang dikerjakan oleh konsultan PT Wira Widyatama di Desa Pangkalan Batang Barat, Kecamatan Bengkalis. Proses ini sudah berjalan selama dua pekan terakhir.
"Pembuatan Basic Design ini menghabiskan anggaran sekitar Rp 22 miliar. Saat ini, sedang dilakukan pengeboran untuk pengambilan sampel di 16 titik koordinat pembangunan jembatan," ujar Kepala Dinas PUPR Bengkalis, Ardiansyah, melalui Sekretarisnya, Erdila Fitriyadi, saat meninjau lokasi, Kamis (7/11).
Tampak sekretaris PUPR Bengkalis Erdila dan supervisor konsultan Aan sedang memantau pekerja
Pengambilan sampel dilakukan di delapan titik di pesisir Pulau Bengkalis dan delapan titik di pesisir Pulau Sumatera. Untuk titik di Pulau Bengkalis, pengambilan sampel telah mencapai kedalaman hingga 49 meter.
Erdila berharap seluruh pengambilan sampel selesai pada 20 Desember mendatang, termasuk uji lapangan dan data yang dibutuhkan.
Setelah pengambilan sampel selesai, konsultan akan merampungkan desain dasar hingga desain akhir jembatan.
"Anggaran pembangunan jembatan dapat diketahui setelah Basic Design selesai. Nantinya, proyek ini akan diusulkan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga investor dapat segera memulai konstruksi," jelas Erdila.
Tahapan pembangunan berjalan paralel, dengan pengerjaan desain dasar dan persiapan usulan PSN yang hanya menunggu rekomendasi teknis dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Begitu usulan diterima, proyek ini siap dilanjutkan ke tahap groundbreaking.
Supervisor Konsultan PT Wira Widyatama, Ansarudin, menyatakan bahwa pengambilan sampel dasar laut dilakukan oleh 18 tenaga teknis profesional tanpa kendala berarti. Kedalaman pengeboran bervariasi hingga 100 meter, tergantung pada kondisi dasar laut di titik-titik tertentu.
Pekerja basic Desain sedang melakukan pengeboran (Putra.RA)
Pj Kepala Desa Pangkalan Batang Barat, Marvin Samudera, membenarkan adanya aktivitas terkait pembangunan jembatan di wilayah desanya.
"Kegiatan pengeboran ini dilakukan untuk membuat desain dasar pembangunan jembatan," ujarnya.
Sekretaris PUPR Bengkalis, Erdila, menambahkan bahwa tahapan ini bukan lagi sekadar wacana, tetapi sudah menjadi langkah nyata implementasi.
"Masyarakat bisa langsung melihat aktivitas pengeboran dan pengambilan sampel di Desa Pangkalan Batang Barat atau dari pelabuhan PT Meskom," tegasnya.
Ia juga berterima kasih kepada masyarakat Desa Pangkalan Batang Barat yang telah mendukung kelancaran proyek ini.
"Atas nama Pemkab Bengkalis, kami sampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat desa. Ini adalah bukti nyata komitmen Pemkab Bengkalis dan Pemerintah Provinsi Riau dalam mewujudkan impian masyarakat," tutupnya.