BENGKALIS (RA) – Debat publik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis yang digelar Minggu (3/11) berjalan lancar. Pasangan calon nomor urut 01, Kasmarni dan Bagus Santoso, dinilai unggul dalam memaparkan visi dan misi serta program kerja mereka untuk Kabupaten Bengkalis.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 02, Syahrial dan Andika, dinilai belum maksimal dalam menguraikan program mereka, khususnya terkait tema debat “Optimalisasi Pelayanan Publik, Percepatan Pembangunan Daerah, dan Tata Kelola Lingkungan Hidup Menuju Bengkalis Sejahtera.”
Ketua DPD Partai NasDem Bengkalis, Askori, menyatakan bahwa pasangan petahana, Kasmarni dan Bagus Santoso, berhasil menyampaikan program unggulan yang telah mereka jalankan selama 3,5 tahun memimpin Bengkalis. “Program unggulan dari pasangan Kasmarni-Bagus Santoso sudah dirasakan langsung oleh masyarakat, dan tentunya ini perlu dilanjutkan demi kemajuan Bengkalis,” ujar Askori kepada wartawan, Selasa (5/11) di Bengkalis.
Sebagai anggota DPRD Bengkalis periode 2019-2024, Askori mengaku kecewa dengan penampilan pasangan nomor urut 02. Menurutnya, Syahrial dan Andika lebih fokus mengkritik Paslon 01 daripada menyampaikan program kerja konkret untuk lima tahun ke depan.
“Masyarakat bisa melihat sendiri, dalam debat perdana, paslon 02 lebih banyak menyerang pribadi daripada menawarkan ide atau gagasan pembangunan. Seharusnya, mereka bisa lebih fokus pada penyampaian program yang relevan untuk pembangunan Bengkalis,” tegas Askori.
Askori juga menyoroti klaim program bantuan Rp100 juta per RT yang diusung paslon 02. Menurutnya, program tersebut tidak tercantum dalam visi dan misi paslon 02, sehingga dinilai kurang realistis dan terkesan mengikuti program dari daerah lain.
“Program bantuan Rp100 juta per RT tampaknya kurang relevan jika kita melihat kondisi Bengkalis dengan 11 kecamatan dan ratusan RT. Akan lebih masuk akal jika dana bantuan dialokasikan per desa. Masyarakat kita sudah cerdas dan dapat membedakan program yang realistis dari yang tidak,” jelasnya.
Selain itu, Askori menekankan bahwa pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Bengkalis dengan daratan Sumatera menjadi salah satu prioritas Paslon 01. “Program ini sudah lama menjadi harapan masyarakat, dan progresnya terus berjalan. Sementara paslon 01 bekerja, paslon 02 lebih sibuk menyampaikan kritik tanpa solusi konkret,” tambahnya.
Askori berharap paslon 02 dapat lebih bijak dan menyampaikan gagasan yang lebih mandiri dalam sesi debat berikutnya. Menurutnya, calon pemimpin daerah harus memiliki ide dan program yang kuat untuk kemajuan Bengkalis, bukan sekadar kritik tanpa tawaran solusi.
“Kasmarni dan Bagus Santoso menunjukkan program yang terarah untuk masa depan Bengkalis, termasuk solusi jangka panjang seperti pembangunan jembatan Pulau Bengkalis ke daratan Sumatera, yang kini tinggal menunggu rekomendasi dari Kementerian PUPR sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN),” pungkas Askori.