Olahraga Malam, Benarkah Berbahaya? Ini Penjelasan dr. Tirta

Selasa, 05 November 2024 | 07:38:14 WIB
dr Tirta. (Foto: Podcast Raditya Dika)

RIAUAKTUAL.COM (RA) - Olahraga menjadi kebutuhan penting agar tubuh tetap sehat dan bugar. Namun, padatnya aktivitas sehari-hari seringkali membuat waktu untuk berolahraga terlewat atau hanya memungkinkan dilakukan pada malam hari. Tak sedikit orang yang menganggap bahwa olahraga di malam hari berbahaya dan bisa berdampak negatif bagi kesehatan. Apakah benar demikian?

dr. Tirta Mandira Hudhi, atau yang lebih dikenal sebagai Dokter Tirta, mengungkapkan pandangannya mengenai olahraga malam dalam wawancara di kanal YouTube Raditya Dika. Menurut dr. Tirta, baik atau tidaknya berolahraga pada malam hari perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh seseorang.

“It depends dari satu hari Bang Radit ngapain dalam satu hari itu,” ungkap dr. Tirta, dikutip dari okezone.com Selasa (5/10/2024).

Menurut dr. Tirta, olahraga di malam hari sebaiknya tidak dilakukan jika seseorang telah menjalani aktivitas berat sepanjang hari, terutama jika kondisi mental dan fisik sudah lelah setelah bekerja. Memaksakan olahraga dalam keadaan tubuh yang letih dapat meningkatkan risiko cedera dan bahkan serangan jantung.

“Risikonya lebih besar. Jadi kalau dia olahraga malam, tidurnya berantakan, risiko sakit jantung, risiko cedera,” tambah dr. Tirta.

dr. Tirta memberikan contoh, seseorang yang harus berangkat dari Bogor ke Jakarta pada dini hari dan baru pulang larut malam sebaiknya tidak memaksakan diri untuk berolahraga di malam hari. Dalam kasus ini, lebih baik segera pulang, beristirahat, dan tidur untuk mengembalikan energi. Jika memungkinkan, olahraga dapat dilakukan saat akhir pekan ketika beban aktivitas harian lebih ringan.

“Misalkan orang-orang pejuang cuan rumahnya di Bogor. Jam 3 pagi mereka bangun, jam 4 siap-siap, jam setengah lima pagi mereka sampai stasiun. Jam 3 sore harus pulang lagi ke Bogor. Capek, sampai rumah jam 9 malam. Dia gak akan bisa olahraga malam,” jelas dr. Tirta.

Namun, dr. Tirta tidak sepenuhnya melarang olahraga malam. Ia menjelaskan bahwa olahraga pada malam hari tetap diperbolehkan jika seseorang tidak menjalani aktivitas berat sepanjang hari, karena kondisi tubuh yang tidak terlalu lelah akan tetap mendukung pemulihan yang baik setelah berolahraga.

“Kalau tidak stress full satu harian. Sampai jam 10 malam olahraga malam pun gak kenapa-kenapa. Karena hanya berpengaruh di jam tidur,” pungkasnya.

Ia juga menekankan bahwa olahraga yang dilakukan terlalu larut malam dapat mengganggu pola tidur, karena jantung masih bekerja keras memompa darah, sehingga membutuhkan waktu beberapa jam untuk kembali ke kondisi normal sebelum tidur.

“Jantungnya masih mompa. Jedanya 2 jam. Jadi setelah 2 jam henti olahraga, jantung biasanya masih di 80 ppm. Nah turun di 60 ppm, baru bisa bobo,” terang dr. Tirta.

Dengan kata lain, olahraga malam tidak selalu berbahaya asalkan dilakukan dengan memperhatikan kondisi tubuh dan tidak terlalu larut, untuk menjaga kualitas tidur yang optimal.

Tags

Terkini

Terpopuler