Riau (RA) - Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Riau nomor urut 3, Syamsuar-Mawardi, dipastikan tidak menuntut Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau untuk mengulang debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Sebagaimana diketahui, salah satu panelis yang kini telah diberhentikan, Syafriadi, viral di media sosial TikTok karena video yang menunjukkan pertemuannya dengan calon Wakil Gubernur Riau nomor urut 1 SF Hariyanto.
Wakil Ketua DPD I Golkar Riau bidang Hukum dan HAM sekaligus ketua tim advokasi paslon nomor urut 3 Syamsuar-Mawardi, Eva Nora, mengaku pihaknya menyayangkan kejadian tersebut.
Namun ia mengungkap Syamsuar-Mawardi tidak keberatan dan tidak meminta debat diulang.
"Kita serahkan semua kepada KPU sebagai penyelenggara pilkada ini. Tapi tentu kita berharap (yang terbaik). Pak Syam sendiri, saya salutlah sama beliau sebagai birokrat, pernah menjadi gubernur, beliau memang tetap mempercayai KPU. Beliau tidak minta (debat) diulang segala macam, beliau menyerahkan saja pada KPU," ujar Eva saat dihubungi, Jumat (1/11/24).
Eva turut menanggapi isu yang santer terdengar pasca video tersebut viral, bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan saat debat diduga sengaja menyudutkan paslon nomor urut 3 sebab panelis terafiliasi dengan paslon lain.
Namun, menurut Eva, Syamsuar-Mawardi dan tim sudah memprediksi pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan saat debat sehingga mereka tidak ingin berburuk sangka.
"Bahwa itu menyudutkan kita sebenarnya sudah tahu juga, sudah memprediksi apa yang akan ditanyakan dan ternyata memang saat debat dipertanyakan. Setelah debat baru viral di TikTok itu dan besoknya pak Syafriadi langsung dipanggil dan disanksi. Jadi kalau kita dirugikan, ya, kita dirugikan. Cuma kita tidak bisa membuktikan bahwa apa yang dia sampaikan itu juga bocor ke paslon 1. kita tidak mau bersuudzon (berburuk sangka)," pungkasnya.
Eva berharap untuk debat kedua Pilkada yang akan digelar pekan depan KPU Riau sebagai penyelenggara bisa lebih selektif memilih panelis dan memperbaiki diri.
"Kita harapkan yang terbaik dari KPU," tutupnya.