PEKANBARU (RA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau melakukan penggrebekan di Kelurahan Kampung Dalam, Selasa (15/3) sore. Dalam penggrebekan tersebut, empat orang diamankan berikut barang bukti sabu. Selain berhasil mengamankan empat orang, petugas saat itu juga menemukan loket penjualan sabu-sabu dari salah satu rumah.

Kepala BNNP Riau, Kombes Pol Ali Pranaka ketika dikonfirmasi melalui Kabid Pemberantasan AKBP Haldun mengatakan, berdasarkan informasi adanya loket tersebut pihaknya langsung melakukan penggrebekan. Dengan mengerahkan 27 personil bersenjata lengkap, tim langsung menyasar kelokasi.

"Saat kami menuju rumah target, seorang ibu-ibu berteriak menyuruh lari orang didalam rumah tersebut. Mendengar teriakan itu, beberapa orang yang diduga berada dibalik loket tersebut kemudian berlari melalui lubang-lubang rahasia didalam rumah," kata Haldun.

Lebih lanjut dikatakannya, waktu tim berhasil masuk, penjaga loket tersebut sudah tidak ada. Di lantai loket, pihaknya menemukan pintu rahasia yang menghubungkan dengan rumah lain. Pintu tersebut diduga menjadi tempat pelarian paku penjaga loket.

"Dari penggrebekan tersebut, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa tiga timbangan digital, 7,7 gram sabu, 13 unit handphone, dua laptop, satu bong, satu unit CCTV dan uang tunai Rp 35 juta serta ribuan plastik bening diduga akan digunakan untuk membungkus sabu. Kemudian empat orang juga turut diamankan diantaranya beribisial Ag (27), Rd (29), Rk (27) dan Th (23) yang berada didalam rumah dan positif menggunakan sabu," jelasnya.

Dari penuturan pihak BNNP Riau, ruangan khusus penjualan sabu tersebut sudah didesain sedemikian rupa. Luasnya hanya sekitar 1,5 meter memanjang. Dibagian depannya, hanya diberi lubang kecil seukuran jari. Untuk bertransaksi sabu, para pembeli hanya tinggal memasukkan uang kedalam celah kecil didepan loket. Kemudian selang beberapa saat, paket sabu sesuai dengan uang yang dibayarkan akan keluar dari celah kecil tersebut.



Laporan : DWI