Mahasiswa KUKERTA Universitas Riau Kenalkan Akuaponik di Desa Semambu Kuning

Mahasiswa KUKERTA Universitas Riau Kenalkan Akuaponik di Desa Semambu Kuning
Mahasiswa KUKERTA Universitas Riau

Riauaktual.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Universitas Riau 2024 yang tengah menjalani pengabdian di Desa Semambu Kuning, Kecamatan Gaung, Indragiri Hilir, memperkenalkan konsep akuaponik sebagai solusi inovatif untuk mengatasi keterbatasan lahan pertanian. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 8 Agustus 2024 lalu, melalui perakitan media akuaponik dan sosialisasi di dasawisma desa.

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan lahan sempit secara optimal melalui sistem akuaponik yang menggabungkan pertanian dan perikanan dalam satu kesatuan. 

Selain itu, kegiatan ini juga mempromosikan penggunaan barang bekas menjadi produk berdaya guna serta memperkenalkan hasil pertanian organik yang lebih sehat dan berkualitas, karena sistem akuaponik tidak menggunakan bahan kimia berbahaya.

Kelompok KUKERTA yang terdiri dari tujuh mahasiswa, yakni Fachri Asyura Kasyfurrahman, Karenina Azzahra, Silvia Deani, Mauke Puan Hafizah, Norma Yunita, Hikmal Syahbani H, dan Annisa Sabilla, dengan bimbingan dari dosen lapangan, Ibu Andri Sulistyani S.S., M.Sc., memulai acara dengan pemaparan materi oleh Fachri Asyura. Ia menjelaskan konsep umum, komponen, dan cara kerja sistem akuaponik, termasuk jenis tanaman dan ikan yang digunakan.

Antusiasme warga Desa Semambu Kuning, terutama ibu-ibu anggota dasawisma, terlihat jelas dalam sesi tanya-jawab yang interaktif. Sosialisasi ini juga dihadiri oleh Ibu Anita, Ketua TP PKK Desa Semambu Kuning, yang menyampaikan harapannya agar inovasi akuaponik ini dapat diterapkan oleh masyarakat desa sebagai sarana pengembangan ekonomi melalui pemanfaatan lahan sempit.

“Akuaponik ini bisa menjadi ilmu baru yang bermanfaat bagi kami, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Semambu Kuning dengan memanfaatkan lahan sempit serta menambah pemasukan keluarga,” ujar Ibu Anita.

Akuaponik merupakan kombinasi dari metode hidroponik, yang menumbuhkan tanaman tanpa tanah, dan akuakultur, yaitu budidaya ikan. Dalam sistem ini, tanaman mendapatkan nutrisi dari feses dan sisa makanan ikan yang terkumpul di dasar kolam, sementara tanaman berfungsi sebagai filter alami yang menjaga kualitas air bagi ikan. Dalam proyek ini, mahasiswa KUKERTA memilih untuk membudidayakan ikan lele dan sayuran pakcoy secara bersamaan.

Program ini berlangsung selama tujuh hari, dimulai pada 2 Agustus hingga 8 Agustus 2024. Kegiatan dimulai dengan pengumpulan dan pengecatan botol plastik bekas, dilanjutkan dengan perakitan kerangka akuaponik, penempatan botol secara vertikal, dan pemasangan terpal sebagai kolam ikan. Setelah pemasangan pompa air dan atap selesai, kegiatan diakhiri dengan penanaman sayuran dan pemasukan ikan ke dalam kolam.

Ketua kelompok KUKERTA, Fachri Asyura Kasyfurrahman, menyampaikan harapannya agar inovasi akuaponik ini bisa menjadi inspirasi baru bagi masyarakat dalam mengembangkan sektor pertanian dan perikanan, serta membuka peluang bisnis yang menguntungkan.

“Kami berharap inovasi ini bisa menjadi inspirasi baru dan membantu meningkatkan sektor pertanian dan perikanan di Desa Semambu Kuning,” tutup Fachri.

#UNRI #Pendidikan

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index