BENGKALIS (RA) - Terkait pembagian hasil Panen buah sawit yang kurang jelas hitungannya dari PT Meskom Agro Sarimas ke pemilik lahan masyarakat Bengkalis akan terus berbuntut panjang.
Soalnya, warga Bengkalis mulai "geram" dengan ulah PT Meskom Agro Sarimas (MAS). Padahal puluhan hektar tanah milik masyarakat Bengkalis yang dikelola oleh PT MAS tersebut dibawah Koperasi Meskom Sejati yang saat ini menjadi Polemik soal pembagian hasil panen yang tidak jelas.
Seperti disampaikan ketua Kelompok H. Arjas (54), warga Simpang Ayam Kecamatan Bengkalis Riau saat dikonfirmasi, Senin 14 Maret 2016 dikediamannya. Menurutnya, sejak awal berdirinya perusahaan pada tahun 2002 itu, dia dan warga yang lain diminta untuk menyerahkan tanah miliknya karena tanah tersebut mau dikelola oleh perusahaan sawit PT. MAS.
Ironisnya lagi, setelah sawit diatas tanah yang mereka serahkan ke perusahaan sudah membuahkan hasil alias panen, hasilnya tidak dinikmati oleh warga dengan sepenuhnya. Bahkan sudah hampir satu tahun ini, masyarakat tidak mendapatkan uang sama sekali selama hampir setahun ini dari hasil Panen.
"Perjanjian pada awal berdirinya PT Meskom Agro Sarimas ini, yaitu 70 persen untuk pemilik lahan dan 30 persen untuk Perusahaan, tetapi lama kelamaan, kami merasa dibodoh-bodohi oleh PT MAS tersebut, karena sudah hampir setahun ini kami tidak pernah lagi menikmati hasil panen tersebut," geramnya.
Sementara, Humas PT Meskom Agro Sarimas Huzairin saat dihubungi melalui solulernya mengatakan bahwa Ia belum bisa memberikan konfirmasi lebih detil terkait polemik yang terjadi saat ini.
"Saya belum bisa kasi informasi secara detail lagi," kata Humas PT MAS Huzairin.
Selain itu, saat disinggung kendala apa yang terjadi sehingga adanya tersendat terkait pembagian hasil panen tersebut di PT MAS dan Koperasi Meskom Sejati. Ungkap Huzairin, segala hal yang menjadi mitra itu ada proses dan ketentuan yang harus terpenuhi.
"Apakah barang yang tidak mencukupi dan apakah berapa besar saya tidak tau. Dan secara prinsip sebagai mitra itu adalah hak mereka, serta segala ketentuannya saya belum bisa dan akan mengkonfirmasi kembali," singkat Humas PT Meskom Huzairin.
Dari pemberitaan sebelumnya, merasa dibodohi, warga Simpang Ayam berinisiatif akan melakukan aksi protes. Aksi protes itu tidak berbentuk unjuk rasa tetapi mereka tidak akan memperbolehkan kendaraan PT MAS lewat membawa sawit hasil dari tanah yang pernah mereka serah ke perusahaan.
Laporan : PUT