PEKANBARU (RA) - Setelah beredar luas isu pemotongan anggaran beasiswa mahasiswa di berbagai universitas di Provinsi Riau, kali ini terungkap permainan tersebut dilakukan di salah satu kampus perguruan tinggi swasta yang ada di Pekanbaru.

Di Universitas Islam Riau (UIR), yang mana tudingan perlakuan permainan tersebut, mengarah terhadap oknum Dekan FKIP UIR, berinsial N.

Demikian hal itu disampaikan Ardison, Wakil Ketua LSM Tim Operasi Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia (TOPAN RI) Riau, kepada Rakyat Riau akhir pekan kemarin.

"Dana tersebut mestinya utuh sampai ke Mahasiswa, Nazirun selaku dekan FKIP di UIR kami duga sudah melakukan pemotongan anggaran beasiswa," ujarnya.

Dikatakan Ardison, sejak tiga tahun belakangan ini anggaran yang terealisasi dari Pemprov Riau melalui Nazirun itu, ternyata sudah memunculkan sebuah pertanyaan yang menjadi teka-teki.

Pasalnya, bantuan yang di gelontorkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tersebut telah dilakukan pemotongan permahasiswa/i nya sebesar Rp1,5 juta. Ironisnya lagi, pemotongan tersebut kata dia, tidak diketahui dan disetujui oleh rektor UIR maupun pihak DPRD Riau.

"Ya, tentu dipastikan jugao tidak di ketahui Pemprov Riau, apalagi Dirjend Pendidikan Tinggi (Dikti)," tambahnya.

Untuk itu, dirinya meminta kepada pihak penegak hukum di Riau, agar dapat mengambil tindakan dan mengusut tuntas dugaan penyimpangan yang di lakukan oknum Dekan ini. Apa lagi, katanya, perlakuan tidak seronok tersebut telah dilakukannya dan berjalan selama 3 tahun belakangan ini. "Ini harus diusut. Penegak hukum Riau jangan tutup mata," pintanya.


Laporan : WON