Data dan Bina Koperasi di Pekanbaru

Data dan Bina Koperasi di Pekanbaru
koperasi

PEKANBARU (RA)- Bersempena dengan hari Koperasi ke 68 yang jatuh pada 12 Juli 2015, ternyata masih banyak koperasi di Pekanbaru yang tidak aktif namun sudah terdaftar. Dari data yang dimiliki dari sebanyak 924 koperasi yang terdaftar, hanya 369 koperasi saja yang aktif. Menanggapi hal tersebut, kalangan anggota DPRD Pekanbaru meminta agar pemerintah lebih mengintensifkan kembali pembinaan dan melakukan pendataan koperasi-koperasi yang ada.

Anggota Komisi II DPRD Pekanbaru, Roem Diani Dewi SE MM, Selasa (28/7) ketika berbincang bersama Rakyat Riau mengatakan pembinaan dan pendataan koperasi yang ada ini harus dilakukan. Pasalnya dari data yang ia miliki, salah satu penyebab tidak aktifnya koperasi adalah ketidaktahuan anggota atau pengurus koperasi dalam penyusunan laporan dalam Rapat anggota tahunan (RAT) sesuai dengan standar akuntasi. Padahal penyusunan laporan ini wajib dilakukan setiap tahun dan merupakan syarat wajib berjalannya koperasi.

"Dengan hadirnya koperasi ini sangat dapat membantu perekonomian masyarakat baik dalam penyusunan usaha atau pengambangan usaha. Namun selama ini masih banyak koperasi yang belum memahami standar penyusunan laporan dalam RAT sehingga banyak yang tidak aktif. Hal itu tentunya sangat disayangkan sekali," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, koperasi yang ada saat ini juga diharapkan dapat lebih fokus pada pelaku usaha. Seperti melakukan pembinaan bagaimana cara mengemas produk agar lebih menarik, bagaimana cara memasarkan produk agar dapat lebih menarik pelanggan dan tentunya bagaimana untuk terus meningkatkan kualitas produk.

"Saat ini ada program dari Dinas Koperasi Pekanbaru yakni klinik koperasi, dimana klinik tersebut nantinya banyak memberikan bimbingan kepada para pelaku usaha. Mulai dari pembinaan pelaku usaha melalui pelatihan hingga pendampingan hukum jika pelaku usaha mengalami masalah terkait produk usahanya. Kami sangat mendukung program ini, tapi memang harus benar-benar dijalankan," ujarnya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut juga mengatakan, program yang sudah bagus tersebut juga harus disosialisasikan kepada para pelaku usaha melalui pihak kelurahan atau kecataman. Jangan sampai program bagus yang sudah dirancang tidak diketahui masyarakat sehingga nantinya tidak berjalan secara efektif. “Kalau program sudah bagus, tinggal bagaimana cara untuk mensosialisasikan agar masyarakat tahu dan bisa mengikuti. Intinya dinas terkait juga harus jemput bola," pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index