Kisruh di RSD Madani, Banyak Dokter Praktek di Tempat Swasta

Kisruh di RSD Madani, Banyak Dokter Praktek di Tempat Swasta
Gedung Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru yang berada di Jalan Garuda Sakti Pekanbaru. (Istimewa)

Riauaktual.com - Sejumlah dokter di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru mengalami kisruh dengan manajemen. Para dokter diketahui menyampaikan mosi tidak percaya kepada direktur RSD Madani.

Kisruh internal di RSD Madani Pekanbaru, antara puluhan dokter spesialis dengan manajemen, ternyata menyimpan persoalan mendasar.

Di samping para dokter menuntut pembayaran jasa pelayanannya, juga para dokter yang juga sebagai ASN ini disebutkan selama ini mengambil praktek di saat jam dinas, di beberapa rumah sakit swasta di Kota Pekanbaru.

Namun apa yang dilakukan para dokter mengambil praktek di saat jam dinas tersebut, ternyata melanggar aturan. Sesuai Surat Edaran Kemenkes No: UM. 01.05/I.2/17473/2022 menyatakan, pegawai Aparatur Sipil Negara dan pegawai non aparatur sipil negara khususnya dokter pada unit pelaksana teknis tidak diperkenankan meninggalkan tugas memberikan pelayanan pada jam kerja.

Selain itu ada juga PP No 94 Tahun 2021 yang berbunyi, apabila tidak menaati jam kerja dan tidak masuk kerja maka akan dikenakan pemotongan tunjangan kinerja hingga pemberhentian dengan hormat tanpa permintaan sendiri.

Berdasarkan Surat Edaran Wali Kota Pekanbaru No: 800/BKPSDM-PKAP/170.A/2021, menjelaskan bagi pegawai ASN wajib masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja, yakni hari Senin sampai Kamis jam 07.30-14.30 WIB.

Sementara hari Jumat jam 07.30-11.30 WIB. Sedangkan hari Sabtu jam 07.30-13.00 WIB.

Atas surat edaran Wali Kota ini, para dokter spesialis ini menyatakan sikap. Dalam surat pernyataan yang diterima wartawan Senin malam (19/6/2023), ada dua item pernyataannya masing-masing, tidak melayani pasien di luar jam kerja, serta tidak melayani pasien rawat inap yang masuk tanpa sepengetahuan dan instruksi dokter penanggung jawab pasien.

Surat tersebut diteken sebanyak 19 dokter spesialis. Tak lama berselang, para dokter spesialis RSD Madani Pekanbaru, ini kembali mengeluarkan pernyataan sikap. Dalam surat yang diteken 26 dokter spesialis, mereka  menyatakan mosi tidak percaya terhadap Direktur RSD Madani Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra. Mereka pun membuat pernyataan sikap jasa pelayanan yang tidak dibayarkan sejak Oktober 2021 lalu.

Mereka menilai sarana dan prasana yang tidak mendukung melaksanakan pelayanan kesehatan. Padahal layanan kesehatan mestinya sesuai standar. Dalam surat pernyataan sikap itu, para dokter spesialis menyebut obat-obatan banyak yang tidak tersedia. Lalu buruknya komunikasi pihak manajemen dalam menyelesaikan permasalahan di RSD Madani.

Mereka menyatakan sesuai pernyataan sikap bahwa para dokter spesialis mengambil sikap dengan tidak memberikan pelayanan spesialistik. Layanan ini meliputi di rawat jalan, rawat inap, IGD maupun kamar operasi.

Mereka tidak melakukan pelayanan spesialistik terhitung hari ini hingga waktu yang tidak ditentukan. Para dokter pun mendorong secepatnya pergantian manajemen RSD Madani Pekanbaru.

Direktur RSD Madani Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra pun angkat bicara. Ia mengatakan bahwa persoalan sebenarnya bukan tentang jasa pelayanan medis.

Tapi yang menjadi persoalan adalah jadwal Health Facilities Information System (HFIS) para dokter itu di tempat praktik swasta. Padahal dalam jadwal dinas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Maka saya lakukan pergeseran HFIS, sebab ada beberapa dokter spesialis yang HFIS-nya keterlaluan," kata Arnaldo, Senin (20/6/2023).

Ia mengungkapkan bahwa ada sejumlah dokter spesialis yang di tempat praktik swasta dari pagi hingga siang. Sedangkan para dokter tersebut berstatus ASN.

Arnaldo pun membuat surat secara menyeluruh ternyata banyak dokter spesialis yang kena soal jadwal HFIS. Ia menyebut, bahwa surat tersebut sudah ditarik karena ingin mementingkan pelayanan agar tidak ada gangguan.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index